LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian. Lewat Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP), Pemkab menggelar Temu Teknis Penyuluh Lapangan dan UPTD Pertanian Bersama Bupati Konawe, Kamis (3/7/2025), di Gedung Wekoila, Unaaha.
Acara ini menjadi momentum penting dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam misi besar menuju swasembada pangan nasional. Sejalan dengan visi pembangunan daerah “BERSAHAJA” (Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan), kepemimpinan Bupati Yusran Akbar dan Wakil Bupati Syamsul Ibrahim terus memacu sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi.
Tampak hadir perwakilan Kementerian Pertanian RI, BMKG Sultra, Sekda Konawe Ferdinan Sapan, pimpinan OPD, hingga ratusan penyuluh pertanian dari berbagai kecamatan.
Dengan mengangkat tema “Akselerasi Program Pertanian untuk Mensukseskan Swasembada dan Ketahanan Pangan Menuju Konawe yang BERSAHAJA,” kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi antara pemerintah, penyuluh, dan petani.
Dalam sambutannya, Bupati Yusran menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada para penyuluh pertanian yang disebutnya sebagai garda terdepan pembangunan.
“Dari target 1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) yang ditetapkan dalam RPJMD Sultra, separuhnya—500 ribu ton—merupakan tanggung jawab Konawe. Ini bukan angka kecil, tapi saya yakin, dengan kerja keras, kita bisa mencapainya,” tegasnya, disambut tepuk tangan peserta.
Yusran juga menekankan pentingnya optimalisasi infrastruktur penunjang seperti Bendung Wawotobi yang mengairi 18 ribu hektare sawah dan Bendungan Ameroro yang menopang 3.600 hektare lahan pertanian.
“Yang kita butuhkan saat ini adalah menyatukan persepsi, menyatukan langkah untuk memajukan pertanian Konawe. Tujuannya satu: menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan bermartabat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Konawe, H. Gunawan Samad, mengungkapkan saat ini terdapat 242 penyuluh aktif yang terdiri dari 92 ASN, 34 PPPK Kabupaten, 39 PPPK Provinsi, dan 73 CPNSD.
“Mereka adalah ujung tombak keberhasilan program pertanian, baik dari kabupaten, provinsi, maupun pusat,” ujarnya.
Dinas TPHP kini tengah menggulirkan sejumlah program unggulan seperti cetak sawah baru, restorasi lahan, penyediaan saprodi (pupuk dan pestisida), serta mekanisasi pertanian melalui bantuan traktor dan alat pertanian modern lainnya.
Namun Gunawan juga tak menutup mata terhadap sejumlah tantangan di lapangan, salah satunya keterbatasan sarana transportasi.
“Kendala utama kami adalah kurangnya kendaraan roda dua bagi penyuluh. Harapan kami, ke depan fasilitas kerja bisa ditingkatkan agar kinerja penyuluh makin maksimal,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, penyuluh, dan petani, Pemkab Konawe optimistis bisa mengokohkan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan nasional.(Red/Admin).