LINTASSULTRA.COM | JAKARTA — Forum Mahasiswa Anti Korupsi kembali turun ke jalan. Kali ini, mereka menggelar demonstrasi Jilid II secara serentak di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI), Rabu (26/6/2024).
Puluhan mahasiswa asal Konawe, Sulawesi Tenggara, menuntut kejelasan penanganan kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh Ketua KPU Kabupaten Konawe yang dinilai jalan di tempat.
Dalam orasinya, Asvin, penanggung jawab aksi, menuding keras adanya dugaan praktik kotor dalam pembangunan pagar kantor KPU Konawe senilai Rp650 juta, serta dugaan penyalahgunaan bunga bank dari dana hibah Pilkada yang seharusnya dikelola melalui mekanisme resmi Sekretariat KPU.
“Bukan hanya Ketua KPU Konawe yang harus diperiksa. Kami menduga kuat ada pembiaran sistematis oleh KPU Provinsi Sulawesi Tenggara. Diamnya mereka sama saja dengan jadi beking bagi pelaku korupsi!” tegas Asvin.
Menurutnya, KPU Sultra sama sekali tidak menunjukkan niat untuk mengawasi bawahannya di tingkat kabupaten, bahkan terkesan cuci tangan. Padahal kasus ini telah menjadi konsumsi publik dan mencoreng nama baik penyelenggara pemilu di mata masyarakat Konawe.
Forum Mahasiswa Anti Korupsi juga mengonfirmasi akan melayangkan laporan resmi ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI terhadap Ketua KPU Konawe, Wike, atas dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan bunga bank dana Pilkada sebesar Rp650 juta yang dilakukan tanpa sepengetahuan Sekretariat.
“Kami akan terus kawal! Jika tidak ada progres, kami akan kembali turun ke jalan dengan kekuatan yang lebih besar dalam Aksi Jilid III. Jangan salahkan kami bila aksi berikutnya lebih masif dan atraktif!,” tutup Asvin dengan penuh tekanan.(Red/Inal).