Pemda Konawe Kembali Raih Penghargaan Opini WTP

  • Share

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe kini kembali menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke lima karna menurut hasil pemerikasaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memenuhi empat syarat penerima opini WTP.

Piagam penghargaan atas capaian opini WTP yang di tandatangani Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) Sri Mulyani diterima oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa di ruang kerjanya pada, Senin 19 Oktober 2020 dan didampingi Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, Sekretaris Daerah Konawe Ferdinand Sapan serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah.

Kery mengaku sangat bangga atas kinerja Pemerintah Daerah dalam mempertahankan predikat WTP tersebut. “Penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras kita semua, semoga atas pencapaian ini kita semua lebih bersemangat dalam memajukan daerah yang kita cintai ini,” kata Orang nomor satu di konawe tersebut.

Ketgam : Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bersama Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pembendaharaan Sultra Arif Wibawa

Penyerahan penghargaan opini WTP tersebut yang bertepatan dengan Hari kelahiran Bupati Konawe, maka setelah menerima piagam penghargaan tersebut, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe itu juga sekaligus merangkaikan perayaan Hari Ulang Tahunnya yang ke 54 tahun.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pembendaharaan Sultra, Arif Wibawa mengatakan Penghargaan atau raihan opini tanpa wacana yang diraih oleh pemerintah kabupaten konawe tidak lepas dari keberhasilan Pemda Konawe dalam mengelola Keuangan daerah.

“Kenapa pemerintah melalui menteri keuangan memberika pernyataan karna pada dasarnya tata kelola pemerintahan terkait dengan laporan keuangan itu domainnya menteri keuangan, sehingga apa bila pemerintah daerah itu mendapatkan opini WTP syarat dan data kelola keuangannya itu sudah bagus,” jalas Arif.

Ketgam : Bupati Konawe saat menerima piagam penghargaan opini WTP yang di dampingi oleh Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, Sekretaris Daerah Konawe Ferdinand Sapan

Ia juga menambahkan konawe sudah lima kali berturut-turut, jadi dengan adanya penerimaan opini WTP itu akan mempengaruhi tata kelola yang lain baik itu pengelolaan keuangan maupun pengelolaan di bidang layanan.

Arif mengatakan Pemda Konawe talah memenuh kriteria BPK saat memberikan opini WTP yaitu, kriteria pertama adalah kesesuaian standar dengan akuntansi pemerintah baik itu pengakuan, pengukuran, pencatatan transaksi sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Karna pada dasarnya laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah itu basicnya sama yaitu akuntansi pemerintah.

Kriteria kedua adalah kecukupan pengungkapan yaitu kejujuran dalam mengungkap secara memadai dalam laporan keuangan yang artinya seluruh kegiatan sudah dipertanggung jawabkan dan tidak boleh ada satu rupiah pun yang tidak tercatat.

Ketgam : penyerahan Piagam penghargaan opini WTP yang diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pembendaharaan Sultra, Arif Wibawa.

Ketiga yaitu kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan transaksi atas kegiatan yang dilaksanaakan sesuai peraturan. Jadi semua kegiatan yang dilaksanakan pemda konawe dapat di pertanggung jawabkan dan sudah sesuai dengan peraturan per undang-undangan.

Dan yang ke Empat yaitu efektivitas sistem pengendalian interen yaitu manajemen pemerintah untuk menerapkan pengendalian interen misalnya komitmen pimpinan atas integritas pengelolaan keuangan daerah, kemudian efektivitas review oleh aparat inspektorat.

Atas pencapaian penghargaan opini WTP yang telah diraih, maka Pemda Konawe akan mendapatkan rewards atau imbalan yang diterima dari Kementrian Keuangan berupa dana insentif Daerah (DID), DID yang akan diterima Pemda Konawe sebesar 24 miliar rupiah.

“Terkait rewards atau imbalan yang diterima pemerintah daerah konawe atas pencapaian opini WTP berupa dana insentif Daerah (DID) itu akan meningkat dari tahun ke tahun. Dan diperkirakan tahun depan akan sekitar 24 miliar,” pungkasnya.(Red/Inal).

  • Share
Exit mobile version