LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim SE, M.Si, resmi memperkenalkan sebuah program kunci yang ditujukan untuk memperkuat perekonomian desa.
Lewat kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Tahun 2025, pemerintah daerah membekali para pengurus koperasi agar memiliki kemampuan manajerial dan jiwa usaha yang matang. Pelatihan yang berlangsung di Balai Kelurahan Anggaberi, Senin (17/11/2025), ini menjadi momentum pembenahan koperasi desa menuju sistem pengelolaan modern berbasis digital.
Di hadapan 100 peserta yang merupakan pengurus tahap awal, Wabup Syamsul menekankan bahwa Koperasi Merah Putih hadir dengan mandat besar dari pemerintah.
“Ini adalah pijakan pertama. Bapak dan Ibu di ruangan ini menjadi motor penggerak. Koperasi Merah Putih memegang amanah mengelola dana publik, bukan sekadar dana dari anggota. Karena itu dibutuhkan pengurus yang siap secara mental dan memiliki pola pikir bisnis yang matang,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Keseriusan pemerintah juga ditunjukkan melalui penyediaan dukungan sarana operasional. Wabup mengumumkan bahwa setiap koperasi yang telah berjalan efektif akan mendapatkan bantuan satu unit truk pada tahun mendatang.
“Unit truk ini kami siapkan untuk mendukung arus transaksi dan distribusi barang koperasi,” jelasnya, disambut antusias seluruh peserta. Bantuan tersebut diharapkan memperkuat arus ekonomi di tingkat desa.
Dalam kesempatan itu, Wabup Syamsul turut memaparkan mekanisme pendanaan awal pembentukan Koperasi Merah Putih di desa. Pemerintah menyediakan dana stimulan sebesar Rp 19 juta per desa.
“Dana ini disiapkan untuk kebutuhan awal pendirian, mulai dari rapat, legalitas berupa Akta Notaris, hingga urusan administrasi penting lainnya,” katanya kepada awak media.
Adapun untuk koperasi yang berdiri di wilayah kelurahan, pendanaannya akan disalurkan melalui APBD.
“Untuk Koperasi Merah Putih tingkat kelurahan, anggarannya masuk melalui APBD Perubahan Tahun 2025. Ini bentuk komitmen pemerintah agar seluruh unit koperasi memiliki landasan hukum dan pendanaan yang jelas sejak awal,” tambahnya.
Konsep koperasi modern juga menjadi fokus utama. Seluruh operasional akan diawasi melalui sistem digital yang terhubung dengan pusat. Setiap gerai koperasi dirancang dengan standar tertentu dan akan menjalani audit khusus demi menjamin transparansi. Wabup didampingi Plt. Kadis PTSP Muh Palaiman, S.Sos, M.T., serta Kabid Koperasi Jaeluddin Razak saat memaparkan rencana tersebut.
Pelatihan bertema “SDM dan Talenta Unggul Menuju Indonesia Emas 2045” ini menjadi pintu awal dari program besar yang akan menjangkau hingga 700 pengurus Koperasi Merah Putih di seluruh Konawe. Peserta kali ini berasal dari empat kecamatan perintis: Unaaha, Anggaberi, Wawotobi, dan Konawe.
Wabup Syamsul mengapresiasi semangat para pengurus yang hadir sebagai wakil dari masing-masing wilayah. Ia menegaskan bahwa gotong royong menjadi fondasi utama dalam membangun ekonomi desa yang tangguh dan mandiri. Dengan dukungan pemerintah dan SDM yang semakin berkualitas, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi yang merata sekaligus bagian dari perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, dimulai dari Konawe.(Red/Inal).
