Gerak Cepat Selaraskan Program Presiden RI, Pemkab Konawe Perkuat Ketahanan Pangan

  • Share

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Kepemimpinan Bupati Konawe H. Yusran Akbar dan Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim terus menunjukkan komitmen nyata dalam mengakselerasi Program Konawe Bersahaja (Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan). Keduanya bergerak cepat menyelaraskan program prioritas daerah dengan Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.

Walau masa kepemimpinan mereka belum genap satu tahun, berbagai langkah strategis mulai digaungkan. Berbekal latar belakang sebagai pengusaha muda, Bupati Yusran tampil agresif membuka ruang pengembangan ekonomi daerah. Sementara itu, H. Syamsul Ibrahim yang berpengalaman tiga periode sebagai legislator DPRD Sultra turut menjadi penguat dalam menjalankan setiap kebijakan.

Sebagai daerah lumbung pangan utama di Sulawesi Tenggara, Konawe dituntut melakukan langkah-langkah besar untuk menjaga posisinya. Tidak hanya fokus sebagai sentra produksi beras, Pemkab Konawe kini menyiapkan strategi perluasan komoditas lain, salah satunya palawija.

Yusran mengungkapkan bahwa sejumlah kecamatan akan diarahkan menjadi kawasan pengembangan palawija berbasis jagung pakan.

“Pengembangan ini tidak hanya untuk menaikkan produktivitas pertanian, tetapi juga untuk mendorong kesejahteraan petani dan memperkuat status Konawe sebagai lumbung pangan strategis di Sulawesi Tenggara,” jelas Bupati Yusran Akbar.

Ia menambahkan bahwa wilayah Puriala, Lambuya, hingga Onembute disiapkan sebagai klaster utama untuk pengembangan jagung pakan.

Menurut Yusran, pengembangan komoditas palawija ini merupakan bagian dari kontribusi daerah terhadap program ketahanan pangan nasional sekaligus selaras dengan arah pembangunan Konawe Bersahaja. “Dengan kerja bersama antara pemerintah, penyuluh, aparat desa, dan masyarakat, saya optimis program ini memberi dampak baik bagi ekonomi Kabupaten Konawe maupun kebutuhan nasional,” tegasnya.

Sebagai tahap awal, Pemkab Konawe mencanangkan penanaman perdana jagung hibrida seluas 75 hektare di Kecamatan Puriala. Program besar “Satu Desa, Sepuluh Hektare Jagung” juga akan diimplementasikan mulai tahun 2026.

“Ini wujud nyata dari Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa. Kenapa memilih jagung? Karena kita punya potensi lahan, sumber daya, dan kebutuhan nasional yang mendesak,” kata Yusran.

Program jagung ini tidak berdiri sendiri. Ia menjadi penopang Dapur Makan Bergizi (MBG) yang telah menjangkau bukan hanya siswa sekolah, tetapi juga balita dan ibu menyusui. Kebutuhan pangan lokal, termasuk jagung sebagai bahan baku pakan ternak, meningkat tajam sehingga membuka peluang baru bagi petani daerah. “Ini kesempatan besar bagi petani Konawe,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas TPHP, Kecamatan Puriala memiliki potensi lahan kering hingga 1.000 hektare dengan 200 hektare lahan CPCL (cetak sawah baru). Target 75 hektare pada tahun ini baru awal. Dengan produktivitas rata-rata 5 ton/hektare, maka program “Satu Desa Sepuluh Hektare” dapat menghasilkan ratusan ribu ton jagung pada 2026. Harga pun dipastikan stabil karena intervensi pemerintah dan kesiapan investor industri pakan ternak yang akan masuk.

“Kalau swasembada jagung tercapai, investor otomatis datang. Konawe akan jadi salah satu pusat industri pakan ternak nasional. Tapi ingat, keberhasilan itu bukan dari seremoni—harus dibuktikan sampai panen,” tegas Yusran.

Di kesempatan lain, Pemkab Konawe juga menyalurkan Bantuan Benih Buah dan Sayuran serta sarana pendukungnya untuk menunjang Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Nugraha, Unaaha.

Yusran memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung produktivitas pertanian masyarakat. Ia menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat program unggulan pertanian, hortikultura, hingga perkebunan.

“Salah satu prioritas kita adalah pengembangan benih buah dan sayuran. Meski terlihat sederhana, dampaknya sangat besar bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Bupati berharap bantuan tersebut dapat dikelola dengan baik oleh para petani agar produksi buah dan sayur lokal semakin berkualitas dan kompetitif. Dengan berbagai langkah yang terus digencarkan, Pemkab Konawe optimis dapat memperkuat ketahanan pangan daerah dan mewujudkan Konawe sebagai sentra agraris yang modern, mandiri, dan berkelanjutan.(Red/Redaksi).

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *