LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Satu dekade menahkodai Kabupaten Konawe, Bupati Kery Saiful Konggoasa, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) secara resmi paparkan pembangunan yang dilakukannya selama menjabat.
Dalam paparannya, Konawe saat ini mampu melesat menuju kegemilangan serta menjadi lokomotif Sultra maju.
Menurut pria yang akrab disapa KSK tersebut, dalam membangun daerah terdapat dua hal yang harus diprioritaskan yaitu kesejahteraan masyarakat serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Namun dengan itu, tujuan pembangunan KSK sesuai hakikat Undang-Undang (UU) otonomi daerah (UU nomor 23 tahun 2014).
“Seperti kemandirian, daerah mampu meningkatkan kapasitasnya untuk menopang pembangunan. Selanjutnya, daya saing, daerah mampu memanfaatkan potensinya untuk meningkatan ketahanan ekonominya dan pelayanan publik, dan daerah mampu menghadirkan kemudahan akses pelayanan bagi masyarakat,” ucap bupati dua periode itu.
Kery menjelaskan, visi pembangunan dalam kurung 10 tahun, mengantarkan Kabupaten Konawe yang maju dan mandiri dalam menjadikan sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, peternakan dan perikanan serta kawasan industry sebagai program utama pembangunan konawe.
Bahkan, menjadikan konawe sektor infrastruktur, ekonomi dan lingkungan hidup serta kebudayaan sebagai program pendukung utama pembangunan konawe. Kemudian menjadikan pembangunan birokrasi yang handal dan pelayanan publik yang efisien, efektif dan akuntabel sebagai program pendukung wajib sekaligus meningkatkan kualitas dan kuatintas program jaminan sosial.
“Seperti yang sering didengar yaitu Gemilang (Gerbang Membangun Masyarakat Mandiri, Berkelanjutan dan Berdaya Saing),” pungkasnya.
Kata Kery, Gemilang tersebut mampu mengaplikasikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan melalui upaya mendorong investasi pada sektor-sektor strategis daerah dan pemanfaatan potensi unggulan daerah untuk mewudjudkan daya saing yang handal.
Selain itu pemerataan, Kery, menekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah kecamatan. Begitupula kemandirian, strategi ini didorong Kery dalam rangka memacu kapasitas daerah dalam mewujudkan daya saing dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.
“Serta intregratif, strategi ini ditekankan agar pembangunan dilakukan secara menyeluruh dan terintgrasi dengan melibatkan peran bersama baik pemkab konawe, pemprov sultra, pemerintah pusat dan swasta,” jelasnya.*