LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Pemilihan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Konawe, Sulawesi tenggara (Sultra) akan di gelar pada 12 Januari 2021 mendatang.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Konawe, Dr. H Ardin memastikan dalam pemilihan tersebut DPD PAN Kabupaten Konawe akan kembali dipimpin oleh Gusli Topan Sabara.
Dr. H Ardin menjelaskan mengapa Gusli akan kembali terpilih, karna melihat dari prestasi Gusli Topan Sabara terhadap Partai PAN di Konawe sangat baik dan mesti di apresiasi, menurutnya karena dari Gusli lah Partai PAN bisa memperoleh kursi lebih banyak di DPRD Konawe.
“Sebelumnya kursi PAN di DPRD hanya tujuh kursi, namun sekarang sudah menjadi delapan, itu prestasi yang harus kita apresiasi,” kata Dr.H Ardin di ruang kerjanya. Rabu, 6 Januari 2020.
Lanjutnya Ardin, berdasarkan surat dari DPP PAN, batas pendaftaran sebagai calon DPD PAN tanggal 12 Januari 2021, karena sekarang sudah tidak ada pemilihan tinggal mengirim formatur, dari formatur itulah DPP akan putuskan.
“Di formatur itu salah satunya itu saya, Gusli dan dua orangnya lagi tidak tau siapa lagi yang akan daftar jadi formatur DPD PAN Konawe, karena syarat formatur minimal empat orang,” kata Politisi PAN Konawe ini.
“PAN ini tidak akan pernah kerdilkan dirinya, PAN ingin paling tidak bertahan atau besar. Makanya prestasi- prestasi yang pernah di ciptkan kader-kader mesti di hargai,” sambungnya.
Terkait dengan bargaining Pilkada Konawe 2023, Ardin menambahkan “Gusli silahkan sosialisasi saya juga akan sosialisasi, karena pada akhirnya hasil survey menentukan. Kalau hasil survey Gusli lebih bagus dibandingkan saya. Maka kita harus terima, tapi kalau hasil survey saya yang paling tinggi maka Gusli juga harus terima,” tambah Ardin.
Ardin juga menuturkan yang akan di sorong oleh DPP kader yang berpeluang memenangkan Pilkada, karena partai berkeinginan besar menang bukan kalah. kalau dengan Gusli PAN akan menang. Maka DPP akan keluarkan rekomendasi untuk Gusli.
Terkait koalisi antara Gusli dan Ardin pada Pilkada mendatang, Ardin menyebut semua itu dinamis, tidak ada yang tidak bisa.
“Politik itu dinamis, bisa saja,” turup Ardin. (Red/Inal).
