LINTASSULTRA.COM | KONUT -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (TPP) berupaya terus meningkatkan hasil pertanian padi sawah dan palawija sehingga dapat lebih menunjang perekonomian masyarakatnya.
Kepala Dinas TPP Konut, Marthen Minggu mengatakan, program yang akan diluncurkan oleh Dinas TPP yakni diprioritaskan pada program kerja Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin pada sektor pertanian tanaman pangan dan budidaya intensifikasi yaitu program yang bertujuan menambah penghasilan petani sawah di Konut yang dimana produksi per hektar mencapai tiga ton dapat berkembang menjadi lima ton.
Sedangkan luasan sawah yang berada di Konut berdasarkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) mencapai 2020 hektar dan baru 1000 hektar yang telah di tanami.
“Program tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mengintervensi petani sehingga dapat menambah penghasilan petani,” ujar Marthen
Lanjutnya, Untuk menambah penghasilan para petani di Konut, pihaknya akan mengadakan penyuluhan berupa transfer tekhnologi dengan cara mengajarkan petani tentang cara bercocok tanam, juga akan menyiapkan berbagai jenis pupuk, dan benih unggul.
Pria yang akrab disapa Marthen menjelaskan , yang menjadi kendala petani di Konut sehingga hasil pertanian mereka belum maksimal adalah penyediaan air yang tidak memadai, sehingga petani sering gagal panen.
“Petani di Konut hampir rata-rata bersawah tadah hujan, pengaturan air agak sulit sehingga itu menjadi kendala utama,” katanya saat ditemui awak media usai menggelar rapat, Kamis (13/1/2021).
Lebih jauh Marthen menjelaskan, dengan kendala yang dihadapi, petani di Konut tidak berhenti untuk bertani meski hanya berharap sawah tadah hujan dan itu berkat bimbingan teman-teman penyuluh yang berada di lapangan.
Mengenai jumlah kelompok tani yang di bimbing oleh dinas TPP, Marthen menungkapkan jika tim penyuluh yang membimbing petani di Konut bukan per kelompok tani, hal demikian dilakukan agar penyuluhan dapat dilakukan secara merata sehingga dapat mencegah petani dapat tetap aktif.
“Jumlah penyuluh yang ada sekitar 40 orang dan kami langsung turun lapangan untuk memberikan bimbingan langsung ke petani,”ujarnya.
Terkait program tanaman jagung dan palawija, Kadis TPP masih melihat dan memantau kondisi daerah yang dapat di tanami, namun saat ini pihaknya akan memprioritaskan di beberapa kecamatan di Konut seperti Kecamatan Oheo, Asera dan andowia.
“Saya berharap semua pihak termasuk teman-teman media agar selalu mengawal dan mendukung program kami,” pungkasnya.(Red/LS)