LINTASSULTRA.COM | SUMBAR – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat, Khairuddin Simanjuntak, menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan organisasi pemuda pertanian nasional Pemimpin Muda Pertanian Indonesia (PMPI). Kesediaan ini ia sampaikan pada Jumat (14/11/2025) sebagai langkah mendorong lahirnya generasi baru petani muda serta memperkuat inovasi sektor pertanian di Sumbar.
Khairuddin, yang juga merupakan anggota Fraksi Gerindra, menegaskan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam masa depan ekonomi daerah. Karena itu, Komisi II DPRD Sumbar berkewajiban memastikan pembangunan pertanian berjalan optimal.
“Saya melihat regenerasi petani dan inovasi pertanian tidak bisa berjalan sendiri. DPRD Sumbar siap membuka ruang, baik dari sisi kebijakan maupun kemitraan, agar PMPI sebagai gerakan anak muda pertanian dapat tumbuh bersama pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa Komisi II selama ini telah mendorong berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan petani, khususnya di daerah pemilihannya Pasaman–Pasaman Barat, seperti pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) serta penyaluran alat dan mesin pertanian. Namun, upaya teknis ini harus dibarengi dengan hadirnya generasi muda yang siap melanjutkan dan mengembangkan sektor tersebut.
“Kami butuh anak muda yang mau memegang tongkat estafet pertanian. PMPI punya kapasitas untuk menggerakkan mereka. Karena itu kami akan mendukung agar kerangka regulasi dan anggaran bisa sejalan dengan kebutuhan gerakan ini,” tuturnya.
Dari pihak PMPI, Ketua Umum Arif Zulpriansyah Siregar, S.P., menyambut positif komitmen tersebut. Menurut Arif, kerja sama dengan Komisi II DPRD Sumbar menjadi momentum penting untuk mendorong pengembangan SDM pertanian, terutama dalam inovasi agribisnis anak muda di Sumatera Barat.
“Dengan dukungan kebijakan dan ruang kolaborasi dari DPRD Sumbar, kami optimistis generasi muda pertanian di Sumbar dapat naik kelas—dari sekadar praktik lapangan menuju pengelolaan model pertanian yang lebih modern, bernilai tambah, dan berkelanjutan,” kata Arif.
Ia menambahkan bahwa PMPI telah menjalankan sejumlah program seperti Pelatihan SDM Pertanian (Komunikasi dan Digital Pertanian), inovasi PaLaBek, serta pengembangan beberapa komoditas unggulan Sumbar.
Khairuddin memastikan bahwa DPRD Sumbar tidak hanya akan bertindak sebagai lembaga pengawas, tetapi turut berperan sebagai mitra strategis dalam penyusunan kebijakan yang berpihak pada generasi muda pertanian.
“Kami akan menyiapkan ruang dialog rutin, menimbang usulan anggaran, dan memfasilitasi kebijakan yang memungkinkan PMPI serta mitra-mitranya bergerak tanpa hambatan,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi tersebut, Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi pusat regenerasi dan inovasi pertanian nasional—menempatkan pemuda sebagai motor penggerak dan pemimpin masa depan agribisnis Indonesia.(Red/Inal).













