Warga Blokade Jalan Rusak, Pemkab Konawe Harap Pemprov Sultra Turun Tangan

  • Share
Ketgam: Warga memblokade jalan poros Lambuya dengan membangun tenda di tengah jalan sehingga menyebabkan macet.

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Ribuan warga dari Kecamatan Lambuya dan Puriala memblokir jalan nasional di pertigaan Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (27/7/2025). Aksi massa ini membuat arus lalu lintas lumpuh total hingga beberapa kilometer.

Aksi penutupan jalan ini merupakan bentuk protes atas rusaknya jalan poros Lambuya–Motaha yang sudah puluhan tahun tak kunjung diperbaiki. Masyarakat menilai pemerintah seolah tutup mata terhadap kondisi infrastruktur vital tersebut.

“Kami sudah terlalu lama bersabar. Jalan ini rusak sejak belasan tahun lalu, dan tak ada perhatian serius dari pemerintah,” tegas Cici, salah satu warga yang turut dalam aksi.

Menurutnya, aksi ini bukan bentuk anarkisme, melainkan jeritan masyarakat yang sudah tak sanggup lagi bertahan dalam kondisi infrastruktur yang membahayakan keselamatan dan menghambat ekonomi warga.

Cici juga mengimbau langsung kepada Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, untuk segera datang menemui massa dan melihat langsung kondisi jalan yang dikeluhkan masyarakat.

“Kami tidak main-main. Ini aksi damai tapi serius. Kami minta Pak Gubernur datang ke sini, lihat sendiri penderitaan rakyatnya,” ujarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas PU Konawe akhirnya angkat bicara terkait kerusakan parah jalan poros di Kecamatan Lambuya yang menghubungkan Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan (Konsel). Jalan tersebut diblokade warga sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Konawe, Ilham Jaya, dalam keterangannya pada Minggu (27/7/2025), menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya maksimal dengan berkoordinasi langsung dengan masyarakat setempat maupun dengan Pemerintah Provinsi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan masyarakat di sana. Mereka sudah tahu kalau ini kewenangan Pemprov, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Yang mereka tunggu itu tindakan dari Pemerintah Provinsi, bukan dari kabupaten,” tegas Ilham.

Menurut Ilham, masyarakat di Lambuya sudah sangat kecewa dan hilang kesabaran. Pemkab Konawe pun merasa frustrasi karena telah berulang kali menyampaikan permintaan resmi kepada Pemerintah Provinsi, khususnya Dinas PU Sultra, namun hingga kini belum ada tindakan nyata di lapangan.

“Kami sudah beberapa kali menyurat ke Pemprov Sultra, meminta agar Dinas PU segera turun tangan. Tapi sampai hari ini, belum ada satu pun perwakilan mereka yang datang meninjau,” ungkapnya geram.

“Masyarakat maunya PU Provinsi. Mereka paham betul soal kewenangan. Kalau kami yang turun, mereka anggap itu hanya janji-janji,” imbuhnya.

Dengan makin tingginya tekanan dari warga, Pemkab Konawe berharap Pemprov Sultra untuk segera bertindak sebelum situasi di lapangan semakin tak terkendali.(Red/Admin).

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *