LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan publik, Kepolisian Resort (Polres) Konawe menggelar Forum Konsultasi Publik bersama masyarakat, Jumat (26/9/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakapolres Konawe, Kompol Hasruddin, Wakil Rektor Universitas Lakidende, Alkadri, Dekan FKIP Universitas Lakidende, Anas, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.
Forum ini digelar untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kinerja unit pelayanan publik Polri, khususnya di Polres Konawe, sehingga terwujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Wakapolres Konawe menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang hadir. Ia menegaskan bahwa forum ini menjadi langkah nyata Polres Konawe dalam membenahi pelayanan publik.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, saudara-saudara bisa memberikan masukan demi tercapainya transparansi dan akuntabilitas di Kabupaten Konawe,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Lakidende, Alkadri, mengapresiasi langkah Polres Konawe yang memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat. Menurutnya, Polri memiliki tugas yang lebih besar dibanding lembaga lainnya dan terus melakukan reformasi untuk meningkatkan kinerja kepolisian.
Ia menuturkan, berdasarkan berbagai survei, Polri telah menunjukkan peran signifikan dalam memberantas premanisme. Namun, ke depan diperlukan pembenahan lebih mendalam melalui pembentukan tim transformasi dan komisi reformasi Polri. Hal itu penting untuk mendukung grand strategi Polri 2025–2045, yang menekankan transformasi struktural, kultural, serta akuntabilitas dan responsibilitas.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Konawe belum pernah terjadi tindakan represif aparat kepolisian terhadap masyarakat maupun mahasiswa. Sebagai ujung tombak pelayanan, Polri harus sehat dan kuat karena memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga Kamtibmas,” ungkap Alkadri.
Lebih lanjut, Alkadri memberikan beberapa rekomendasi, di antaranya peningkatan sistem pengendalian internal dan transparansi, peningkatan kualitas SDM, pengelolaan aduan serta kepuasan masyarakat, dan memperkuat kolaborasi dengan stakeholder lokal.
“Alhamdulillah, saat ini kami sangat mengapresiasi pelayanan di Polres Konawe,” tutupnya.
Forum Konsultasi Publik ini juga menghadirkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lakidende, Anas, sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, Anas menegaskan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memiliki peran yang sangat penting dalam penegakan hukum sekaligus peran strategis dalam memberikan pelayanan publik.
Menurut Anas, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri saat ini mengalami dinamika yang cukup masif. Ia menilai, secara struktural dan instrumental, kepolisian sudah bekerja dengan baik, namun tantangan terbesar masih berada pada aspek kultural.
“Yang menjadi kendala adalah kearifan terhadap kepribadian. Seharusnya, ketika seseorang memilih menjadi polisi, dia harus berdamai dengan dirinya,” jelasnya.
Untuk memaksimalkan pelayanan publik, Anas merekomendasikan agar Forum Konsultasi Publik (FKP) dijadikan wadah strategis dalam memperkuat kepercayaan masyarakat. Beberapa poin yang disorotnya antara lain kewajiban menjadikan kepercayaan sebagai prioritas, mengubah rasa ketidaknyamanan menjadi kemitraan, melibatkan publik dalam monitoring, memberikan respon yang membangun, serta mendukung agenda reformasi di tubuh Polri.
“Semoga pandangan ini bisa menjadi referensi agar kepercayaan publik terhadap kepolisian semakin meningkat secara signifikan,” pungkasnya.(Red/Inal).