Lintassultra.com | Unaaha – 3. 457 jiwa pengungsi banjir dan tanah longsor yang terbagi dibeberapa titik pengungsian di Kabupaten Konawe terancam kelaparan. Terancamnya kelaparan warga pengungsi ini akibat logistik berupa beras dan sembako lainnya digudang Badan Penangulangan Bencana Daerah ( BPBD) menipis.
Data terbaru yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe menyebutkan ada 3.457 jiwa koban banjir akibat luapan sungai konaweeha, kali lahambuti, dan rawa aopa yang memilih bertahan di posko pengungsian.
Kepala BPBD Konawe Ameruddin kepada sejumlah awak media menyebut, saat ini stok logistik sudah sangat menipis bahkan diperkirakan habis dalam dua hari kedepan karena permintaan dari posko lapangan terus berdatangan.
“Pada saat rapat bersama sudah diperpanjang masa tanggap darurat hingga 2 juli mendatang. Tetapi, kalau kita liat logistik yang ada digudang tidak cukup sampai masa tanggap darurat selesai.” Kata Ameruddin, Kamis (27/6/2019)
Mantan Kepala Perpustakaan Konawe ini menjelaskan, langka yang diambil untuk mengantisipasi kekurangan logistik tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Makorem 143 Halu Oleo.
Hingga sampai saat ini ada 45 desa, 8 kelurahan yang ada di 7 Kecamatan yang masih bertahan di posko pengungsian.
Informasi yang dihimpun,karena kurangnya logistik di beberapa posko, ada sekitar 4 Kepala Desa yang berasal dari Kecamatan Pondidaha langsung ke Makorem 143 HO meminta bantuan.(Red/LS).