LINTASSULTRA.COM | Buton – Masyarakat Desa Waoleona Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton kesal melihat kondisi jalan di wilayah mereka yang rusak parah akibat kurangnya perhatian dari pemerintah.
Jalan provinsi yang menghubungkan akses masyarakat Waoleona dengan Kabupaten Buton Utara (Butur) dan Kota Baubau itu kondisinya sangat parah. Jalan tersebut dibuka sekitat tahun 1990-an dan sampai saat ini belum pernah diaspal.
Sebagai bentuk atau ekspresi kekesalan warga masyarakat terhadap pemerintah provinsi yang tidak segera memperbaiki jalanan yang rusak itu, masyarakat menanamkan pohon pisang di tengah jalan yang dikelilingi lumpur dan genangan air hujan.
Pantauan wartawan Lintassultra.com menunjukan bahwa, panjang jalan yang mengalami kerusakan cukup parah itu adalah kurang lebih tiga kilo meter. Tepatnya dari ujung pemukiman warga sampai di Desa Mata perbatasan dengan Kabupaten Butur.
Salah seorang warga desa yang minta dirahasikan namanya saat melintas di lokasi jalan rusak tersebut menuturkan, akibat jalanan yang rusak telah memperlambat akses atau urusan warga dalam beraktifitas sehari-harinya.
Alasannya yaitu jarak tempuh maksimal kalau jalan tidak rusak hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit tetapi saat ini untuk melewati jalan tersebut menghabiskan waktu sampai setengah jam.
“Awalnya setelah ada informasi akan ada pengaspalan jalan di desa kami, sudah berharap bahwa jalan tersebut yang akan diaspal ternyata di tempat lain. Meskipun masih di wilayah Desa Waoleona yang diaspal baru-baru ini tetapi kalau berbicara skala prioritas, harusnya yang ini duluan diperhatikan, “ujar warga tersebut sambil menunjukan genangan air dan lumpur di jalan rusak yang ditanami pohon pisang.
Hingga berita ini di turunkan belum ada informasi dari pihak terkait di provinsi, namun masyarakat berharap bahwa biar tidak dilakukan pengaspalan minimal ada perhatian dalam bentuk lain seperti pemeliharaan sehingga kubangan lumpur yang ada di sepanjang jalan bisa tertutup.(Red/Dita)