Jadi Pemateri Dalam Kuliah Praktisi di UHO, Bupati Konawe: Pengambilan Kebijakan Harus Berdasarkan Data yang Akurat

  • Share

LINTASSULTRA.COM | KENDARI – Bupati Konawe, Yusran Akbar, ST, menjadi pemateri dalam kegiatan Kuliah Praktisi yang digelar di Aula Bahtiar, Kampus Universitas Haluoleo (UHO), Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (28/10/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO, Prof. Dr. H. Eka Suaib, Ketua Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintah UHO Prof. Dr. H. M Najib Husain, serta diikuti oleh ratusan Mahasiswa (UHO).

Bupati Konawe saat membawakan materi menegaskan pentingnya peran data dalam setiap pengambilan kebijakan pemerintah. Menurutnya, data bukan sekadar angka, melainkan cerminan nyata dari kehidupan masyarakat yang menjadi dasar dalam menentukan arah pembangunan daerah.

Dalam paparannya berjudul “Pentingnya Data dalam Pengambilan Kebijakan,” Yusran menjelaskan bahwa data berfungsi sebagai fondasi utama dalam berbagai aspek pemerintahan modern.

“Data menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat, pemecahan masalah yang efektif, peningkatan pemahaman terhadap situasi, optimalisasi kinerja aparatur, dan upaya mendekatkan pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Yusran mengungkapkan bahwa setiap angka dalam data sesungguhnya menyimpan cerita. “Data merekam denyut kehidupan masyarakat, tantangan yang dihadapi, dan harapan yang ingin dicapai. Ketika kita membaca data dengan hati dan logika, kita sesungguhnya sedang memahami dunia dan menyiapkan langkah yang lebih tepat untuk mengubahnya,” jelasnya.

Menurutnya, data juga berperan penting dalam menemukan solusi terhadap berbagai persoalan daerah. Dengan analisis data yang akurat, pemerintah dapat mengetahui akar masalah, siapa yang terdampak, serta langkah efektif yang harus dilakukan. “Kebijakan terbaik lahir dari pemahaman yang mendalam, bukan dari asumsi,” tegas Yusran.

Bupati Konawe itu menambahkan, data memberikan kacamata yang lebih jernih dalam melihat kondisi riil di lapangan. Melalui data, pemerintah dapat memperluas perspektif, memperdalam pemahaman, serta menemukan pola yang selama ini luput dari pengamatan. “Pemahaman yang kuat menjadi fondasi bagi setiap perubahan besar,” katanya.

Selain itu, Yusran menilai bahwa data merupakan kompas penting dalam bekerja lebih cerdas. Analisis data membantu menilai efektivitas program, efisiensi anggaran, hingga dampak kebijakan terhadap masyarakat. “Dengan data, kinerja pemerintah menjadi lebih terukur, efisien, dan berorientasi hasil,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya data sebagai jembatan antara suara rakyat dan tindakan pemerintah. Melalui data yang dikumpulkan dari lapangan, aspirasi masyarakat dapat diterjemahkan menjadi kebijakan yang sesuai kebutuhan. “Kepercayaan publik tumbuh ketika pemerintah benar-benar memahami kondisi masyarakatnya,” terang Yusran.

Namun, Yusran mengingatkan bahwa data juga bisa menjadi sumber kesalahan besar apabila tidak diinterpretasikan dengan benar. Salah membaca data dapat menyesatkan arah kebijakan, menghabiskan anggaran tanpa hasil, bahkan menimbulkan masalah baru. Karena itu, kemampuan memahami konteks dan kualitas data sangat penting bagi setiap pengambil keputusan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Konawe juga menyinggung penerapan Big Data dalam tata kelola pemerintahan. Ia menjelaskan bahwa Big Data adalah kumpulan data berukuran sangat besar yang dapat membantu pemerintah membuat kebijakan berbasis prediksi, bukan sekadar reaksi.
“Dengan Big Data, pemerintah dapat melihat tren masa depan seperti perubahan demografi, mobilitas penduduk, perilaku ekonomi, hingga kebutuhan energi dan pangan. Pemerintah menjadi pelopor, bukan sekadar pemadam kebakaran kebijakan,” katanya.

Analisis Big Data juga dapat digunakan untuk meningkatkan respons pelayanan publik. Dari data keluhan masyarakat, pemerintah bisa menemukan pola permasalahan, seperti pelayanan lambat di kecamatan tertentu, kekosongan obat di puskesmas, hingga gangguan air bersih di beberapa titik. “Dengan pemanfaatan data yang tepat, pemerintah bisa hadir lebih cepat dan meningkatkan kepuasan masyarakat,” jelasnya.

Menutup paparannya, Bupati Konawe menegaskan bahwa semakin dalam pemahaman terhadap data, semakin besar pula kemampuan pemerintah dalam membawa perubahan.

“Tanpa data, kebijakan hanyalah tebakan. Dengan data, setiap keputusan menjadi langkah pasti menuju perubahan,” pungkas Yusran Akbar.(Red/Inal).

  • Share
Exit mobile version