LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Desa Olo-Oloho, Kecamatan Uepai, terus menunjukkan geliat ekonomi masyarakat melalui beragam inovasi usaha desa. Salah satu yang tengah dikembangkan yakni kerja sama pengadaan tahu bersama MBG yang melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain itu, warga juga memproduksi berbagai olahan pangan seperti kripik tempe yang menjadi salah satu produk unggulan desa.
Dikenal sebagai desa dengan produksi hortikultura terbesar di Kecamatan Uepai, Olo-Oloho turut mengembangkan potensi lain yang tidak kalah menarik. Kepala Desa Olo-Oloho, I Komang Sukarman, menjelaskan bahwa masyarakat juga banyak menjalankan budidaya ikan air tawar, termasuk gurame yang kini mulai diminati pasar.
Tak hanya itu, desa ini juga memiliki usaha produksi VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak kelapa murni yang diolah melalui proses pengendapan. Produk VCO ini dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi dan jarang dihasilkan oleh desa lain.
Saat mengunjungi stan Desa Olo-Oloho dalam Ekspo Inovasi Desa 2025, Bupati Konawe memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sektor perikanan dan usaha VCO. Ia langsung mengarahkan Kepala Dinas Perikanan untuk menyiapkan bantuan bagi desa tersebut.
“Untuk pengembangan usaha VCO yang jarang ditemukan di desa lain, saya minta Dinas PTSP ikut mempermudah dan membantu perizinan maupun kebutuhan lainnya,” tegas Bupati saat menyambangi Stan Desa Olo-oloho, Minggu (9/11/2025).
Menariknya, Desa Olo-Oloho juga memiliki salah satu usaha budidaya burung dara yang menjadi daya tarik tersendiri dalam expo maupun kunjungan wisata lokal.
Dengan berbagai program dan potensi yang terus dikembangkan, Desa Olo-Oloho diyakini dapat menjadi salah satu contoh desa inovatif yang mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di Kabupaten Konawe.(Red/Inal).













