BNNK Konawe Fokus Pemberdayaan Masyarakat untuk Tekan Peredaran Narkoba

  • Share
Ketgam: Kepala BNNK Konawe, Kompol Tira

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan bahwa upaya penanggulangan peredaran narkoba tidak cukup hanya dengan pemberantasan semata.

Fokus utama BNNK saat ini adalah pada pendekatan Community Engagement atau pemberdayaan masyarakat.

Kepala BNNK Konawe, Kompol Tira, menyampaikan bahwa jika penanganan narkoba hanya mengandalkan pemberantasan, maka jumlah pengguna justru tidak akan berkurang secara signifikan.

“Kami bekerja bukan berfokus kepada pemberantasan. Kalau berfokus kepada pemberantasan, tidak akan berkurang pengguna narkobanya,” tegas Kompol Tira.

Menurutnya, strategi Community Engagement dilakukan dengan cara membangun kesadaran diri masyarakat dan membentuk komitmen bersama dalam penanggulangan “bencana narkoba”.

“Tanpa peran aktif masyarakat, sampai kapanpun permasalahan narkoba ini tidak akan selesai, minimal berkurang pun akan sulit,” lanjutnya.

Kompol Tira menekankan bahwa BNNK bukanlah aktor utama dalam penanggulangan narkoba. Peran utama justru berada di tangan masyarakat sendiri.

“BNNK Konawe bersifat membantu, bukan tokoh utama dalam penanggulangan bencana narkoba. Tokoh utamanya adalah masyarakat itu sendiri. Mari kita bersama-sama Forkopimda, tiga pilar di desa/kelurahan, dan masyarakat saling berperan aktif,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, BNNK Konawe menggelar kegiatan pada Jumat (26/9/2025) di Laikambu. Dalam kegiatan tersebut, Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat dari tiga kabupaten yakni Konawe, Konawe Utara, dan Kolaka Timur dikumpulkan untuk memperkuat sinergi penanggulangan narkoba berbasis komunitas.

Kompol Tira kemudian menganalogikan pendekatan pemberantasan sebagai “obat kimia”, sedangkan Community Engagement sebagai “obat herbal”.

“Obat kimia memang cepat menyembuhkan, tapi lama-lama dosisnya makin tinggi dan berdampak pada ginjal, liver, dan lainnya. Begitu juga dengan pemberantasan, makin lama makin banyak pengedar, makin banyak narkoba yang diedarkan, dan makin beragam modusnya. Dampaknya pun bisa memicu konflik antara masyarakat dan BNN, khususnya dengan tersangka dan keluarganya,” jelasnya, Sabtu (4/10/2025).

Melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, BNNK Konawe berharap penanggulangan narkoba dapat berjalan lebih berkelanjutan dan menyentuh akar permasalahan di tingkat masyarakat.(Red/Inal).

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *