LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Kenaikan harga beras yang mencapai 17.000 rupiah di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat memprihatinkan dan menjadi masalah yang sangat serius terhadap penanganan inflasi, sedangkan Kabupaten Konawe saat ini dijuluki daerah “Kota Padi” dan itu dapat dikatakan hanyalah background.
Bagaimana tidak, Kabupaten Konawe merupakan daerah penghasil padi terbesar yang ada di Sultra. Pada tahun 2020 produksi padi di Kabupaten Konawe mencapai 211.440,89 Ton dengan luas sawah 40.956 Ha, Konawe juga merupakan yang terluas di Provinsi Sulawesi Tenggara. Namun hal itu tidak berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Konawe.
Sekda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Konawe, Agus Salim saat diwawancara media ini mengatakan, dari hasil investigasinya, harga beras saat ini melonjak dan di perkirakan akan terus mengalami kenaikan harga.
Dengan demikian, harga yang melonjak secara signifikan akan sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat sehingga akan berdampak terhadap minat beli masyarakat.
“Kenaikan harga pangan di duga ikut mempengaruhi komoditas lainnya sampai masyarakat di bawah penghasilan rendah harus lebih banyak mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Agus Salim, kenaikan harga beras juga akan sangat mempengaruhi naiknya inflasi yang dimana hal tersebut merupakan perhatian utama pemerintah kabupaten, sebab pemerintah Kabupaten memiliki peran besar untuk menjaga daya beli masyarakat di daerahnya.
“Motor penggerak suatu daerah salah satunya di topang melalui konsumsi masyarakat, jika masyarakat mengurangi belanja maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat dan stagnan,” jelas Agus Salim.
Sekda LIRA juga menilai, kepala daerah di Kabupaten Konawe diduga gagal dan tidak mampu mengendalikan inflasi apa bila harga terus mengalami lonjakan.
“Hal itu di lihat berdasarkan parameter harga komoditas pangan yang berada jauh dari harga normal. Untuk itu dalam waktu dekat kami yang tergabung dalam LIRA bersama penggiat anti korupsi menyampaikan secara tegas akan melakukan aksi unjuk rasa dan meminta kepada mendagri untuk melakukan evaluasi kepada Pj Bupati Konawe terkait penanganan inflasi,” tutupnya.(Red/Inal).