LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Ikatan Pemuda Pelajar Intelektual (IPPTEK) Anggaberi menilai Pj Bupati Konawe Harmin Ramba tidak layak menjadi pemimpin di konawe karena sederat kontroversi. Hal ini disampaikan, oleh ketua bidang kajian strategis hukum, advokasi dan hubungan antar lembaga IPPTEK, Fatra Averu Sadewa, Kamis (22/2/2024).
Dia mengatakan, pemimpin yang memiliki integritas tinggi selalu patuh dan taat terhadap setiap norma, aturan dan ketentuan yang berlaku, tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan dan selalu bertindak untuk kepentingan orang banyak serta melayani masyarakat tanpa pandang bulu.
“Pemimpin ialah seseorang yang mampu mengakomodir mendengar aspirasi masyarakatnya, bukan ia yang bersikap arogan dan anti kritik terhadap rakyatnya sendiri,” kata Dewa sapaan akrabnya.
Dia menjelaskan, dengan hadirnya Harmin Ramba selaku Pj Bupati ada beberapa konflik horizontal yang belum terselesaikan, dan membuat beberapa bagian pemuda, mahasiswa dan masyarakat mempertanyakan kredibilitas kepemimpinannya.
Kata dia, diantara kontroversi itu seperti kampanye terselubung dengan membagikan baju bertagline HR (Harapan Rakyat). Kedua diduga mengumpulkan sejumlah kepala desa, mengintervensi agar memenangkan menantunya selaku caleg DPRD Konawe Dapil III dari partai PDIP, ketiga diduga sebagai penggerak semua instrumen birokrasi memenangkan partai tersebut.
“Kami juga menduga kuat, dekatnya Pj Bupati dengan salah satu pimpinan parpol di Sultra menunjukan tidak adanya independensi netralitas sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN),” jelas Dewa.
Lanjut Dewa, salah satu kontroversi yang tidak terlupakan yaitu kasus Doni Amansah. Tindakan yang diduga penyebaran berita bohong pada pengumuman seleksi Paskibraka Nasional yang telah dilaporkan oleh saudara Doni amansa selaku korban yang keberatan terkait pernyataan Harmin Ramba yang pada saat itu dia menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Sultra.
“Hal ini mencerminkan Pj Bupati Konawe tidak benar-benar memperjuangkan anak daerah,” tegas Dewa.
Atas dasar tersebut, Ipptek Anggaberi menilai pj Bupati Harmin Ramba tidak layak memimpin jazirah Konawe yang masyarakatnya penuh adab dan etika persatuan ‘pepoko asoa’ (mempersatukan).(*)