Perdana di Konawe, SMPN 1 Abuki Resmi Terapkan Program POCADI

0
2888

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Dalam rangka meningkatkan mutu dan minat baca serta mempermudah siswa dalam menambah ilmu pengetahuan, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Abuki, Kabupaten Konawe mulai menerapkan program Pojok Baca Digital (POCADI).

Program POCADI diterapkan SMPN yang letaknya di pelosok arah barat Kabupaten Konawe tersebut bertujuan membantu siswa mempersiapkan diri di masa depan yang semakin tergantung pada teknologi, sambil juga membantu mereka menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab dan efektif.

Adapun program POCADI yang dijalankan SMPN 1 Abuki itu sama sekali belum di laksanakan di sekolah manapun di Kabupaten Konawe. Program POCADI yang mulai dijalankan pada, Rabu (11/10/2023) dimana siswa hanya perlu mengakses barkode melalui tab yang telah disiapkan sekolah untuk mengakses setiap mata pelajaran, selain itu, program tersebut difasilitasi dengan Ruang Literasi Digital, Ruang Seni, serta Ruang Bioskop Edulasi.

Hal itu dilakukan pihak SMPN 1 Abuki mengingat di era digitalisasi saat ini terdapat tiga isu yang menjadi masalah penting bagi siswa yaitu, adanya aturan sekolah yang melarang siswa membawa Handphone karena dapat menjadi sumber gangguan yang besar di sekolah, dan handphone jika dibawa ke sekolah dapat memicu siswa untuk selalu menggunakan perangkat tersebut. Selain itu, keterbatasan buku dan minat baca siswa yang kian hari semakin minim menjadi faktor utama.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe, Suryadi yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Lalan Hendrawan secara langsung meresmikan program POCADI.

Dalam sambutannya, Suryadi sangat mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan oleh kepala sekolah SMPN 1 Abuki. Ia mengungkapkan, inovasi dengan menggagas program POCADI menjadikan SMPN 1 Abuki satu-satunya sekolah menengah pertama di Kabupaten Konawe yang menjalankan program tersebut.

Kata dia, program POCADI adalah bentuk perwujudan dan implementasi dari Presiden RI yaitu transformasi digital. Kemudian hal tersebut juga merupakan kebijakan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi yang mencanangkan digitalisasi Pendidikan.

“POCADI ini memang mengadopsi program nasional dari Perpustakaan Nasional,” Beber Suryadi.

Lanjutnya, dari sisi manfaat program POCADI itu, menurutnya sangat luar biasa karena peserta didik tidak lagi mengandalkan buku cetak tetapi langsung saja mendownload referensi materi pembelajaran melalui E-Book.

“Ini (POCADI) adalah kolaborasi E-Book dan buku yang ada di perpustakaan,” Kata Kadis Dikbud.

Ia juga menyampaikan, hal yang dilakukan tersebut sangat luar biasa, Kepala Sekolah mampu berkolaborasi dengan Mahasiswa Kampus Mengajar yaitu Mahasiswa Universitas Haluoleo dan Universitas Lakidende sehingga program ini dapat terlaksana.

“Semoga ini akan terus berlanjut siapapun kepala sekolahnya dan siapapun gurunya,” Tutupnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Abuki, Jumran Kamil dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari POCADI yang digagas tersebut yaitu untuk menambah wawasan terhadap siswa dan siswi kami mendapatkan bacaan yang lengkap dan bermutu, karna menurutnya, jika mengharap dari buku yang ada di perpustakaan itu masih sangat minim.

Lanjut Jumran Kamil, program POCADI dapat berjalan berkat ide dan masukan dari Mahasiswa Kampus Mengajar serta dibantu oleh guru SMPN 1 Abuki. Sehingga, dengan ide tersebut, Jumran kemudian menindak lanjuti dengan menyiapkan sarana.

“Untuk anggaran itu kami bekerjasama dengan adik-adik Mahasiswa serta guru-guru yang ada di sini,” Ungkap Kepala Sekolah SMPN 1 Abuki.

Ia juga membeberkan, kedepan bakal mewajibkan seluruh guru untuk mengajar di Pojok Baca tersebut karena akan sangat membantu.”Semua mata pelajaran baik itu wajib maupun bacaan literasi itu sudah ada di POCADI,” Sambungnya.

Terkait bioskop edukasi, Jumran menjelaskan bioskop tersebut digunakan untuk mempertontonkan sesuatu yang dapat menambah wawasan serta pengalaman siswa di bidang ilmu pengetahuan serta memperkenalkan kepada siswa siswi hal-hal yang tidak berguna contohnya seperti bullying kemudian kekerasan seksual.

Dengan adanya bioskop edukasi, pihaknya akan mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila atau P5 untuk mengajarkan siswa dan siswinya dalam berkarya. “Kami sudah bekerjasama dengan adik-adik Mahasiswa Kampus Mengajar untuk mengadakan pameran karya siswa yang rencananya akan dilaksanakan pada 24 sampai dengan 28 Oktober 2023,” Pungkasnya.(Red/Inal).

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here