LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Seorang ibu di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara kecewa karena keputusan Panitia Seleksi (Pansel) Paskibraka Nasional yang dianggap tidak sesuai dengan mekanisme sehingga anaknya yang bernama Doni Alamsyah batal untuk mengikuti pengibaran bendera di Jakarta.
Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Konawe, Refaldi Ferdinand mengatakan, hal tersebut akan menjadi preseden Buruk bagi Panitia, pelajar yang berkeinginan dan dan merasa mampu untuk mengikuti seleksi Paskibra Tahun-Tahun yang akan datang.
“Kami selaku organisasi para pemuda di Konawe kecewa dengan tindakan yang di lakukan oleh pihak panitia Di Sulawesi Tenggara,” Ujarnya.
Lanjut Refaldi, perekrutan Paskibraka harus benar-benar objektif dan selektif karena membawa Bederah Merah Putih yang sakral di istana Negara akan mewakili Sultra di tingkat Nasional.
Kata dia, jaka hal tersebut dilakukan tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku, maka akan menjadi bumerang karena yang dipilih bukan berdasarkan kemanpuan yang telah di tetapkan oleh Panitia.
“Kalau hanya berdasarkan Lobi-Lobi dan kedekatan personal saja itu tidak Bermartabat . Ya semoga saja yang di pilih benar-benar punya Kemanpuan kalau tidak kan bisa memalukan nama daerah di tingkat Nasional,” Jelasnya.
“Kami meminta semestinya panitia terbuka ke publik, membuka semua hasil penilaian agar masyarakat tahu, dan pelajar di Sultra tidak pesimis untuk mengikuti setiap kegitan. Kami juga meminta panitia Nasional atau Kementrian yang membidangi hal tersebut untuk segera mengevalusi hasil seleksi Di Sultra tersebut,” Pungkasnya. (Red/Inal).