Beredar Video Penganiayaan Kepada Warganya, Kades Wawolemo Angkat Bicara

0
1271

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Sempat beredar video dugaan penganiayaan kepada salah seorang wanita yang dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu.

 

Video yang beredar di media Sosial dengan durasi 21 detik tersebut dibagikan oleh Eka Saranani di akun miliknya.

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Wawolemo, Juliono Saranani mengatakan dirinya sama sekali tidak melakukan penganiayaan kepada Eka Saranani.

 

Kata dia, sebelumnya ia telah beberapakali memanggil Eka Saranani untuk mediasi terkait permasalahan dalam rumah tangga mereka yang dimana kabarnya Eka dan suaminya telah bercerai, namun menurut informasi yang diterima suami Eka masih sering bermalam di rumah Eka.

 

“Saya sudah dua kali memanggil dia, pertama melalui ketua RT yang tak lain iparnya sendiri, kedua melalui Kakaknya Pitoyo Saranani, tapi Eka tidak kunjung datang,” ujar Juliono saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/6/2023).

 

Lanjutnya, sebelum kejadian dalam video tersebut, dirinya mengatakan akan ada pertemuan bersama perangkat desa untuk membahas masalah Pajak Bumi dan Bangunan, namun, sebelum diadakan rapat, ia mendapat informasi jika ada orang mabuk yang membuat warga merasa resah, sehingga rapat tersebut dibatalkan.

 

Kemudian, Juliono menerangkan, ia memerintahkan Sekretaris Desanya untuk ke lokasi dimana orang mabuk itu untuk diamankan sambil dirinya menelpon Polisi RW.

 

“Saya telpon polisi RW untuk ke lokasi tempat orang mabuk, sementara saya, Kepala Dusun, dan para ke tua RT mampir ke rumah Eka untuk klarifikasi terkait permasalahan mereka agar semua permasalahan di Desa Wawolemo cepat selesai,” ujarnya.

 

Masih Kata Juliono, saat dia dan aparatnya sampai di Rumah Eka, Eka bertanya kenapa banyak yang ikut.

 

“Pas saya masuk dia tanya kenapa banyak orang, saya mau beritahu dia, kami sebagai pemerintah datang untuk meminta klarifikasinya, kalau mereka masih ingin bersama maka kita akan fasilitasi bagaimana mereka dinikahkan kembali, secara agama kan mereka sudah melanggar, namun kami akan menjelaskan maksud kedatangan kami, Eka sudah dmembentak kami,” bebernya.

 

Lanjut Juliono, sambil marah-marah dan teriak, Eka mengambil Hand Phone miliknya dan merekam video sambil menunjuk-nunjuk kearah dirinya.

 

 

“Saya sama sekali tidak menamparnya, saya hanya menepis tangannya menunjuk ke arah saya, di tempat itu juga banyak saksi termasuk Kakak Eka,” Ucapnya.

 

“Permasalahan ini kami masih komunikasikan dengan aparat desa dan pemerintah kecamatan apa akan dilanjutkan kepada pihak yang berwajib atau tidak, karna ini sudah melecehkan aparat pemerintah,” Tutupnya.

 

Sementara itu, Kakak Kandung Eka Saranani, Pitoyo Saranani yang di berada di tempat itu mengatakan Kepala Desa Wawolemo sama sekali tidak melakukan penganiayaan.

 

Ia menjelaskan, sebelum Kades Wawolemo masuk, dirinya mengatakan kepada adiknya jika kedatangan mereka untuk menyelesaikan masalah.

 

Namun, lanjut Pitoyo, Eka malah marah-marah sembari mengatakan tidak ada yang tau permasalahan rumah tangga mereka.

 

Lanjut Pitoyo, selang tak berapa lama, Kades Wawolemo masuk ke rumah Eka, tak lama kemudian Eka semakin menjadi-jadi dan menunjuk-tunjuk Kepala Desa.

 

Pitoyo juga menuturkan, pada saat kejadian itu, Eka yang dalam keadaan marah disuruh diam oleh kepala Desa, karena niat mereka hanya untuk menyelesaikan masalah.

 

 

“Dia tidak menampar Eka, justru Eka yang menunjuk-tunjuk pak Desa sambil berteriak-teriak, pak desa hanya menepis tangan Eka,” Ungkapnya.

 

Pitoyo juga menuturkan, pada saat kejadian, banyak saksi yang berada di tempat itu yang dimana niat mereka hanya untuk melakukan klarifikasi agar seluruh permasalahan yang Eka hadapi dapat terselesaikan sehingga tidak terdapat tanggapan negatif dari masyarakat.

 

“Ditempat kejadian semua aparat desa ada disana dan menyaksikan langsung,” Tandanya.(Red/Admin).

 

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here