LINTASSULTRA.COM | BANDUNG – Aksi Monolog dan Tetrikal Pemuda Nusantara meriahkan Hari Sumpah Pemuda ke-94 yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung, di Plaza Balai Kota Bandung.
Salah satu organisasi kedaerahan Sulawesi Tenggara, Solidarity Of Sultra (SOS) pada kegiatan ini tak ketinggalan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan festival.
Acara yang berlangsung pada Jumat 28 Oktober 2022 waktu lalu, lewat Organda SOS, suatu naskah cerita seorang pahlawan dari Sulawesi Tenggara yang berciri khas dari Suku Buton ikut ditampilkan.
Pada festival tersebut, SOS dan berbagai oraganda-organda dari seluruh Nusantara berkerja sama menampilkan suatu aksi tetrikal dari berbagai ras, suku dan latar belakang budaya yang amat beragam.
Selain beberapa tarian yang ditampilkan, anak-anak SOS juga menampilkan aksi pembacaan naskah sejarah perjuangan Sultan La Karambau.
“Saya Fauzul, saya lahir di Tanah Buton, ibuku dulu pernah bercerita, dulu itu ada seorang pahlawan yang bernama Sultan La Karambau, beliau adalah seorang yang tangguh dan berani memutuskan perjanjian dengan VOC, yang pada saat itu dianggap merugikan tanah buton,”
“Saya aswat, lahir di tanah buton,Yang di kenal dengan benteng terluas di dunia, ibuku juga pernah bercerita bahwa dulu ada seorang pahlawan yang bernama sultan La Karambau, beliau adalah sosok pemberani yang melawan dan mempertahankan tanah buton dari para kolonial” belanda yang ingin menguasai harta kekayaan alam tanah buton,” isi kutipan naskah cerita yang ditampilkan.
Salah satu Mahasiswa Bandung yang merupakan putra daerah Sulawesi Tenggara, Naufal Zhafran pada kegiatan tersebut berharap cerita serta budaya dari Sultra tidak berhenti di tanah Pasundan saja, tapi bisa terdengar di seluruh Nusantara.
“Saya berharap dari acara ini bisa dapat meperkenalkan dan mengangkat nama kedaerahan Sulawesi Tenggara, serta saya mengajak kepada teman-teman mahasiswa perantau terkhusus mahasiswa asal Sulawesi Tenggara, mari bersama-sama membangun kedaerahan kita melalui langkah awal memperkenalkan budaya-budaya lokal Sulawesi Tenggara,” harap Naufal.
Diketahui, pada kegiatan tersebut, KNPI kota Bandung berkolaborasi dengan berbagai organisasi kedaerahan, selain ditampilkan Aksi Monolog dan Tetrikal Pemuda Nusantara, juga ada pembacaan teks kongres pemudan dan sumpah pemuda, dan ditutup dengan tarian budaya Nusantara.*