Warga Butur Lakukan Aksi Tanam Pisang di Jalan Provinsi

0
421

LINTASSULTRA.COM | BUTUR – Aksi protes serta keluhan masyarakat Buton Utara (Butur) terhadap pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tampaknya tidak akan ada habisnya selama pembangunan infrastruktur jalan di daerah itu tidak menjadi prioritas utama pemerintah.

Tak puas mengeluh melalui media sosial kepada pemerintah akibat kurangnya perhatian terhadap kerusakan jalan, masyarakat Desa Lanoipi Kecamatan Bonegunu melampiaskan kemarahan mereka melalui aksi tanam pisang dan kelapa disejumlah titik jalan provinsi yang rusak berlumpur berlumpur bagaikan areal persawahan.

Aksi yang mengundang perhatian warga khususnya pengguna jalan itu dilakukan secara beramai-rami pada Sabtu, (16/7). Berdasarkan penuturan sejumlah warga, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes dan kemarahan warga karena jalan yang terbentang di desa mereka itu tidak pernah mendapat perhatian serius dari pemerintah walaupun kondisinya sudah memprihatinkan.

Salah seorang generasi muda asal Kelurahan Bonegunu, Arzal mengungkapkan, sejak Butur memisahkan diri dari Kabupaten Muna menjadi daerah otonom pada 15 tahun silam, jalur jalan disekitar desa itu belum pernah dilakukan pengaspalan oleh pemerintah provinsi.

Parahnya lagi walaupun kondisinya sudah rusak tidak segera dilakukan perbaikan. “Harapan warga agar, pemerintah harus secepatnya melakukan perbaikan jalan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas,” ujar Arzal.

Dikatakan, jika pemerintah provinsi tidak segera melakukan perbaikan maka selain pohon pisang dan kelapa yang sudah ditanam di jalan rusak itu, nantinya akan ditambah dengan tanaman lain. Di samping itu, warga kemungkinan juga dapat melakukan tindakan pemblokiran jalan.

Dalam aksi tanam pohon pisang dan kelapa di jalan rusak itu, setiap ada pengguna jalan yang melintas, secara suka rela mereka ikut pula tanam pohon.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan Ketua LPM Kelurahan Bonegunu, Laode Amirudin. Menurut dia, akibat kerusakan jalan tersebut telah mempengaruhi kelancaran aktifitas perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara, Burhanuddin yang dikonfirmasi soal aksi warga berkaitan dengan kerusakan jalan itu mengatakan, pemerintah provinsi tetap memperhatikan seluruh saran dan keluhan masyarakat.

Hanya saja berkaitan dengan perbaikan jalan yang rusak itu metodenya mengacu pada usulan yang lebih duluan masuk. Dikatakan, saat ini Kabupaten Buton Utara ada 3 paket pekerjaan peningkatan jalan yang sedang dikerjakan yakni ruas jalan Maligano-Ronta, Ronta-Lambale dan Morindino-Bubu.

Menurut Burhanuddin, untuk memperluas daya serap usulan masyarakat terhadap perbaikan jalan, pada 2023 nanti pihaknya merencanakan program peningkatan jalan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) di lima titik ruas jalan di Buton Utara, sehingga jalan provinsi yang selama ini dikeluhkan bisa tuntas. “Saya berharap kepada masyarakat untuk bersabar, karena pemerintah provinsi bekerja berdasarkan program atau usulan prioritas, “ujar Kadis.(Red/Ton).

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here