LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Kepolisian Resort (Polres) Konawe terus melakukan pengembangan terhadap satu unit minibus yang terbakar di SPBU Sinar Usaha Sejahtera, Desa Lahututu, Kecamatan Wonggeduku Barat (Wobar), Kabupaten Konawe beberapa waktu lalu.
Dari hasil penyelidikan, polisi telah memeriksa empat orang saksi. Diantaranya Direktur SPBU, dua operator Pertamina dan Sopir minibus tersebut.
Kasatreskrim Polres Konawe, AKP Moch. Jakub Nursagli Kamaru, S.IK saat dikonfirmasi diruangannya, menjelaskan sudah empat saksi yang diperiksa. Diantaranya Pimpinan SPBU, Dua Operator SPBU dan Sopir Mobil Avanza.
“Dari keterangan yang kami peroleh, antara Operator SPBU dan Sopir ada deal-deal untuk bisa mengisi beberapa kali. Karena sopir itu mengisi sampai tiga kali dalam sehari di SPBU,” katanya.
Lanjut Akpol Kelahiran 1991 itu pihaknya juga telah memeriksa CCTV SPBU Wonggeduku dengan nomor 74.9340. Dan dalam rekaman CCTV terlihat aktifitas Mobil Avanza sebelum terbakar mengisi secara normal di SPBU.
“ Apakah ada tersangka atau tidak itu masih kami lakukan pendalaman, karena akan ada beberapa saksi ahli yang akan kami periksa. Jadi masih menunggu hasil akhir penyelidikan, untuk menentukan itu,” katanya.
Mantan Kapolsek KP3 Kendari ini menambahkan pihaknya telah memeriksa Pemilik SPBU Sinar Usaha Sejahtera, dimana dalam keterangannya dirinya tidak tahu menahu tentang kesepakatan antara operatornya dan Sopir.
“Hasil penyelidikan kami ini akan kami serahkan kepada pihak Pertamina. Dan kami upayakan secepatnya menyerahkan hasil penyelidikan kepada Pertamina selaku pihak terkait,” tutupnya.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, Salam mengungkapkan bahwa mobil yang dikendarai Abang terbakar, diduga kerena merokok didalam mobil setelah selesai melakukan pengisian bahan bakar jenis Pertalite.
“Jadi ini mobil pas keluar dari Pertamina, langsung terbakar. Kami melihat yang bersangkutan menghisap rokok. Tak lama kemudian muncul percikan api dari tengah mobil. Kemudian ia turun membuka pintu sebelah kiri, lalu menarik salah satu jerigen, dan disitulah tubuhnya terbakar,” ungkapnya.
Salam membeberkan bahwa jerigen yang dimuat oleh sopir sebanyak 12, diantaranya 9 jerigen disimpan di bagasi dan tiga lainnya ditengah. Selanjutnya usai mengisi bahan bakar sopir mobil ditampung diparkiran Masjid di desa itu.
“Jadi diparkiran masjid ada 20 jerigen. 14 jerigen terisi BBM Pertalite dan empat lainnya kosong,” pungkasnya.
Atas insiden tersebut, Kapolres Konawe AKBP Wasis Santoso SIK akan menindak tegas masyarakat yang masih melakukan pengisian BBM menggunakan jerigen bahkan Polisi dengan dua bunga di pundak ini akan menindak pihak Pertamina.
“Jadi kita akan sikat semua. Jadi jangan coba main main dengan BBM bersubsidi ini,” tegas Kapolres.
Mantan Kapolres Buton Utara ini menuturkan bahwa pihaknya telah beberapakali mengimbau kepada masyarakat dan pihak Pertamina agar tidak melayani pembeli BBM subsidi menggunakan jerigen tanpa surat rekomendasi dari pemerintah setempat.
“Ini sudah kejadian dan kami sudah mengingatkan beberapa kali. Kami akan menindak langsung dari pihak Penimbun dan Pertamina,” tegasnya.
Lanjutnya, Wasis mengungkapkan akan melaporkan langsung ke pihak Pertamina apabila pihak SPBU di Wobar terbukti melakukan pelanggaran sehingga diberikan sanksi.
“Mulai hari ini, saya akan perintahkan seluruh jajaran untuk menindak tegas. Saya juga akan sikat semuanya, baik itu mobil zombi, atau mobil tangki rakitan dan akan kami sita semua,” tegas Wasis Santoso.(Red/LS).