LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Warga Desa Trimulya, Kecamatan Onembute, Kabupaten Konawe keluhkan dampak ledakan yang diduga berasal dari Pertambangan Batu di Gunung Kouhu Desa Napoosi yang di kelola oleh PT Basuki Rahmanta Putra (BRP).
Terlebih lagi, dari informasi yang dihimpun media ini, pihak Pemerintah desa belum menerima informasi terkait aktifitas pertambangan yang menggunakan bahan peledak.
Kepala Desa Trimulya, Nanang Suryana mengatakan dirinya memang menerima keluhan warganya terkait hal tersebut, namun ia meminta kepada awak media agar menanyakan langsung hal tersebut kepada warga.
“Ia, ada keluhan, tapi baiknya tanya langsung ke warga,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Trimulya, Tarwi saat ditemui awak media di kediamannya, Kamis (26/5/2022) menuturkan diawal ledakan suara yang ditimbulkan tidak terlalu besar, namun lama kelamaan suara yang di timbulkan makin membesar, bahkan sampai berdampak ke beberapa rumah warga.
Kata Tarwi, beberapa masyarakat yang merasa sangat terganggu memutuskan mengunjungi lokasi tambang yang berjarak kurang lebih satu Kilo Meter dari Desa Trimulya dengan maksud untuk menghentikan sementara aktifitas penggunaan bahan peledak di pertambangan tersebut.
“Baigh, orang kaget semua lah baru nda satu kali, hanya selang beberapa menit lagi itu lebih besar lagi,” ujar Tarwi.
“Ini dampak dari suara ledakan, dan bahkan ada tetangga yang dampaknya lebih besar,” lanjut Tarwi sambil menunjuk ke arah retakan bagian dapur rumahnya.
Selain itu, kata dia, dampak suara ledakan itu pula menimbulkan keresahan pada warga yang memiliki bayi di dusunnya.
“Ledakannya itu tengah hari disaat warga sedang beristirahat,” katanya singkat.
Terkait dampak yang ditimbulkan dari besarnya suara ledakan tersebut, Tarwi bahkan menunjukan langsung kerusakan yang di timbulkan akibat suara ledakan tersebut kepada awak media.
Lebih jauh, ketua dusun satu Desa Trimulya tersebut menuturkan, setelah beberapa masyarakat menyambangi lokasi tambang tersebut, pihak perusahaan mengutus karyawan mereka untuk mengambil sampel dari dampak suara ledakan tersebut.
“Kita menunggu dari perusahaan dulu, BRP itu. Sementara mau ada perkumpulan lagi, katanya itu dari Polsek, Pak Desa tadi bilang nanti ada kumpulan lagi habis Isha katanya mau minta untuk pengeboman lagi tapi daya rendah,” tandas Tarwi.
Setelah mendapatkan keterangan Pemerintah Desa dan Warga Trimulya, awak media lalu mengunjungi Lokasi penambangan yang di sebut warga pemiliknya adalah anggota Dewan Konawe Berinisial “SM”.
Nampak puluhan Truck Berplat B (DKI Jakarta, Bekasi dan Depok) yang sedang parkir atau tidak melakukan aktivitas.
Tidak satupun dari Pihak perusahaan yang dapat di temui. Baik itu, dari PT Mutiara Sani Mandiri( Pemilik IUP), PT Basuki Rahmanta Putra (Kontraktor) dan PT Nirwana Blasting Infonesia (Sub Kon, sebagai penyedia jasa Blasting).(Red/Inal).