APBMI Konut Gelar Safari Ramadan di Motui, Ratusan Paket Hadiah Lebaran di Bagikan

0
381

LINTASSULTRA.COM | KONUT- Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar safari ramadan di Desa Puuwonggia, Kecamatan Motui, Sabtu (23/4/2022).

Selain Safari Ramadan, kumpulan pengusaha bongkar muat yang tergabung dalam APBMI juga menyalurkan ratusan paket hadiah lebaran kepada masyarakat.

Saat rombongan APBMI tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 Wita, mereka disambut langsung ratusan warga Desa Puuwonggia. Kegiatan tersebut sebelumnya telah mendapat dukungan penuh dari Pemdes dan kecamatan setempat.

Ketua DPC APBMI Konut, Alfian Tadjudin mengucapkan terima kasih atas antusisme warga mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan dirinya terkagum dengan sambutan warga atas kedatangan dirinya bersama rombongan.

Ditengah-tengah masyarakat Alfian Tadjudin mencoba merangsang jiwa wirausaha masyarakat sekitar. Dirinya menawarkan salah satu program APBMI Konut dalam bentuk pemberdayaan masyarakat empat desa di Kecamatan Motui. Program pemberdayaan masyarakat itu guna memaksimalkan peran masyarakat dalam peningkatan ekonomi keluarga. Mengingat Kecamatan Motui merupakan wilayah lingkar Industri PT Obsidian Stainless Steel (OSS) Di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.

“Kami disini berusaha memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berusaha. APBMI dalam hal ini siap untuk ciptakan iklim investasi. Apalagi Motui saat ini sedang menghadapi smelter yang rencana akan didirikan di wilayah ini,” ujar Alfian.

Lebih rinci program pemberdayaan yang ditawarkan oleh APBMI Konut yakni usaha ayam petelur. Alfian menilai usaha ini merupakan bisnis paling menjanjikan karena kebutuhan telur setelah masuknya industri meningkat secara drastis. Saat ini dia mengatakan kebutuhan telur diwilayah industri Morosi dipasok dari luar daerah.

“Kalau rugi tidak mungkin telur itu didatangkan dari jauh-jauh. Kalau kita yang produksi disini otomatis cost bagi peternak berkurang. Untung kita akan lebih besar dibanding peternak yang dari luar daerah yang sudah mengeluarkan biaya transportasi yang cukup besar,” jelasnya.

APBMI Konut menjamin biaya usaha peternak jika bersedia mengikuti program pemberdayaan tersebut. Sebagai awal asosiasi menyediakan dana Rp 200 juta yang akan dibagi kepada empat kelompok masyarakat. Empat desa dimaksud meliputi Desa Puwonggia, Desa Ranombupulu, Desa Motui dan Desa Lambuluo. Setiap kelompok akan dibantu kucuran dana sebesar Rp 50 juta.

Alfian meminta masyarakat segera membentuk kelompok dengan berkoordinasi kepada kepala desa masing-masing. Jika telah terbentuk program tersebut segera dijalankan sebagai stimulan untuk pengembangan kedepannya.

“Jika masyarakat hanya fokus jadi tenaga kerja maka yang akan ambil sisi bisnisnya adalah dari luar. Kami tidak akan berhitung untung rugi atau bagi hasil. Kami di APBMI tetap berkegiatan di bongkar muat. Kami disini hanya berperan sebagai pengawas jika sudah berjalan,” ujarnya.

Safari ramadan APBMI Konut dilengkapi dengan buka puasa bersama dengan ratusan masyarakat Motui. Sebelum berbuka puasa dilakukan pembagian paket hadiah lebaran oleh ketua APBMI Konut kepada perwakilan empat desa disaksikan oleh kepala desa Puuwonggia.(***)

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here