LINTASSULTRA.COM | KONAWE- Peningkatan produktivitas pertanian menjadi salah satu target Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun ini. Sejumlah langkah pun ditempuh, diantaranya dengan memperbaiki jaringan irigasi.
Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil pertanian yang sempurna, serta menjadikan pasokan air untuk sawah para petani terjamin, tentunya membuat hasil pertanian melimpah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konawe, Muh. Akbar mengatakan, rehabilitasi jaringan iringan sudah mulai dilakukan, dimana program tersebut
Rehabilitasi Jaringan Irigasi dibagi dua tahap, pertama dilakukan di bulan Januari sampai Maret untuk wilayah Bendungan Wawotobi yang mencakup wilayah Wonggeduku sampai Pondidaha.
“Sementara untuk tahap dua akan dilakukan pada April sampai September mencakup wilayah Kecamatan Wawotobi dan Konawe, serta bendungan Lambuya yang mengaliri persawahan di Kecamatan Uepai sampai Lambuya,” jelasnya, beberapa waktu lalu.
Mantan Kabag Umum Setda Konawe itu mengungkapkan, dalam program rehab tersebut sekitar 6 ribu hektar persawahan tidak akan melakukan penanaman padi, sehingga para petani disarankan untuk mengalihkan fungsi lahan dengan menanam tanaman hortikultura.
“Hal ini sudah didiskusikan dengan Dinas Pertanian dan para petani, agar mereka tetap melakukan pertanian dengan menanami tanaman hortikultura seperti jagung, kedelai dan tanaman lainnya,” terangnya.
Meski demikian, pria yang akrab disapa Koba itu mengklaim akibat alih fungsi lahan tersebut, tetapi tidak mengganggu ketersediaan pangan Kabupaten Konawe.
“Meskipun ada beberapa Kecamatan yang tidak melakukan penanaman, namun ketersediaan beras tetap aman. Karena masih ada beberapa daerah yang tetap melakukan panen diantaranya Kecamatan Tongauna, Abuki, Padangguni, Asinua, dan Unaaha,” tutupnya.(Red/Inal).