Revitalisasi Pedestrian, Drainase dan Mall Pelayanan Publik di Konawe akan Segera Terlaksana

0
383

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara akan segera merevitalisasi pedestrian atau jalur khusus pejalan kaki, pekerjaan drainase dan pekerjaan lanjutan pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) pada tahun anggaran 2022.

Rencananya, pengerjaan proyek itu akan di laksanakan pada bulan Juni mendatang. Setelah proses lelang telah selesai.

Kepala Dinas PUPR, Noor Jannah mengungkapkan, Pemkab Konawe menyiapkan anggaran sekira Rp 25 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pekerjaan revitalisasi dan pembangunan lanjutan pekerjaan MPP.

“Revitalisasi pedestrian dan drainase akan dilaksanakan di sepanjang jalan dari Kantor Satuan Lantas (Satlantas) Polres Konawe menuju area Kantor Daerah,” kata Kadis pada awak media saat ditemui di ruangannya, Rabu 23 Februari 2022.

Meski demikian, Kadis Noor Jannah menambahkan, saat ini pihaknya ada kendala dengan sistem baru pengimputan SIPD. Dimana kata dia, seharusnya proses lelang bisa dilaksanakan pada bulan Januari. Namun kendala sistem baru, semuanya jadi terhambat.

“Target saya sejak Januari sudah ada lelang, tapi karna ada kendala di aplikasi baru masalah sistem mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang biasa di sebut SIPD sehingga kita agak terhambat lagi,” ungkapnya.

“Selain itu yang membuat kita lambat juga karna Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) di aplikasi, karna imputnya juga akan memakan waktu,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya telah menyelesaikan seluruh kendala yang di hadapi. Sehingga kata dia, saat ini dinas PU sementara melakukan perencanaan menyeluruh. Untuk fisik dalam waktu dekat akan segera terlaksana.

“Saat ini sementara proses lelang, mengenai schedule awal perencanaan lelang pihaknya belum menerima jadwal yang pasti namun di bulan Maret itu sudah ada kontrak,” terangnya.

Untuk perencanaan, lanjutnya, diporsikan anggaran sekirs Rp 450 juta, sedangkan pengawasan 300 juta dan fisik itu sekitar 24,25 Miliar,” ujar Noor Jannah.

Dijelaskannya, kemungkinan proses kontrak terkait perencanaan akan bergeser. pada bulan Maret dengan waktu perencanaan kurang lebih dua bulan.

Lebih jauh Noor Jannah menerangkan mengajukan permohonan lelang ke Delphi juga akan memakan waktu, karna mereka tidak langsung menerima, tetapi masih perlu dilakukan pengkajian

“Dan kemungkinan kita berkontrak fisik itu bulan Juni paling cepat,” tutupnya.(Red/Inal)

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here