LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (RI) membuka program Digital Talent Scholarship (DTS) yang digelar di Kantor Bupati Konawe, Senin (31/1/2021).
Peluncuran program tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan langsung Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dan perwakilan Kominfo RI yaitu Kepala Balai Litbang Kominfo Makassar, Dr. Agung Harimurti.
Turut hadir dalam launching tersebut yakni Sekretaris Daerah Konawe, Ferdinand Sapan, Kepala Dinas Kominfo Konawe, Muh. Akib Ras dan sejumlah kepala OPD Konawe.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dalam sambutannya mengatakan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) warga Konawe khususnya di dunia digital agar mampu bersaing dengan daerah dalam penerapan digital dari berbagai aspek.
“Saat ini, semuanya serba digital. Kita akan bersaing, kalau perlu jadi yang nomor satu di Sultra,” tutur Bupati yang akrab disapa KSK.
Sementara itu, Kepala Balai Litbang Kominfo Makassar, Dr. Agung Harimurti menjelaskan kepada awak media, kegiatan tersebut merupakan program beasiswa untuk pelatihan digital.
Selain itu, program telah diinisiasi Kominfo sejak tahun 2018 lalu kurang lebih sebanyak 1000 orang telah mengikuti pelatihan.
“Tahun 2019 yang ikut program ini sebanyak 20 ribu orang. Lalu, 2020 ada 50 ribu orang, 2021 sebanyak 100 ribu dan 2022 sebanyak 200 ribu orang. Target kita hingga tahun 2024 nanti akan ada 500 ribu orang yang ikut pelatihan,” ungkap Agung.
Lanjut Agung Harimurti, siapa saja yang dapat ikut dalam program beasiswa pelatihan digital itu? Agung menerangkan, mereka adalah orang-orang dari angkatan kerja muda dan calon wirausaha muda (dari lulusan SMK dan perguruan tinggi), ASN serta pekerja profesional (orang-orang telah bekerja).
“Mereka nanti yang akan dipersiapkan untuk menghadapi industri 4.0,” terangnya.
Masih kata Agung, tema yang diberikan pada pelatihan tersebut variatif. Mulai dari cyber security (keamanan ciber), artificial intelligence (kecerdasan buatan), internet of things (internet untuk segalanya), Reengineering proses bisnis (peningkatan kinerja bisnis) dan kota cerdas.
Lebih jauh Agung menjelaskan, Indonesia punya potensi pasar digital yang cukup tinggi. Selama tahun 2020 omset ekonomi digital Indonesia mencapai USD 130 Miliar. Sayangnya, keuntungan dari omset sebanyak itu lebih banyak dinikmati pihak asing.
“Kita tidak ini hanya jadi pasar. Lewat program ini kita ingin bersaing. Bahkan nantinya kalau bisa SDM kita nantinya bisa diekspor keluar negeri,” imbuhnya.
Agung menambahkan, program pelatihan digital talent baka menghadirkan pelatih dan instruktur terampil di bidangnya. Para peserta akan dilatih untuk benar-benar bisa menguasai materi pelatihan. Outputnya nanti mereka yang ikut dalam program tersebut akan mampu bersaing didunia digital. Kominfo pun akan memberikan sertifikat baik yang skala nasional maupun internasional.
Secara teknis lanjut Agung, kegiatan tersebut sudah akan dimulai Februari 2022. Peserta akan dibagi dalam beberapa kelas. Satu kelas bisa berisi 50 orang. Tiap peserta dari mulai angkatan kerja muda, calon wirausaha muda, ASN hingga pekerja profesional akan diberikan porsi dengan jumlah tertentu.
“Kami bisa membuka hingga 5000 peserta. Tetapi ini juga tergantung pada animo masyarakat untuk ikut,” tandasnya.
Untuk pendaftarannya, masyarakat Konawe dapat mendaftar secara online dengan masuk ke www.digitaltalent.kominfo.go.id. Pendaftaran tidak dipungut biaya alias gratis, karena kegiatan tersebut sepenuhnya dibiayai Kominfo R. (Red/Inal).