Bendung Pelosika Operasi 2023, Ridwan BAE: Yang Saya Idam-idamkan Adalah Jembatan Penghubung Buton – Muna – Konsel

0
758
Ketgam : Ridwan Bae didampingi Ketua dan Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Konawe usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Dewan Pimpinan Daerah tingkat II (DPD II) Golkar Konawe di Wawotobi, Jumat 29 Oktober 2021.

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ir Ridwan BAE mengatakan Proyek Bendung Pelosika di Kecamatan Asinua Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) akan melakukan kegiatan operasional pada tahun 2023 mendatang.

Hal itu diungkapkan politisi Golkar tersebut usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Dewan Pimpinan Daerah tingkat II (DPD II) Golkar Konawe di Wawotobi, Jumat 29 Oktober 2021.

“Pelosika itu belum saya liat lagi terakhir ini. Cuman bahwa kalau tidak salah tahun 2023 audah akan ada rencana operasional di situ. Itu yang saya tahu,” kata Ridwan BAE saat ditanya progres dari proyek Bendung tersebut.

Menurut mantan Bupati Muna dua periode itu sudah banyak proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ia perjuangkan masuk ke Sultra. Anggarannya pun kata dia sudah mencapai puluhan triliun rupiah.

“Kalau se-Sultra itu saya sudah tidak bisa hitung lagi. Sudah ratusan bahkan ya. Yang memakan anggaran puluhan triliun,” ujarnya.

Ia menuturkan, selain Bendung Pelosika dan Ameroro, pihaknya juga tengah memperjuangkan proyek di Kecamatan Lasolo Konawe Utara dan Bendung di Kabupaten Bombana yang dapat mengairi puluhan ribu hektar sawah.

“Tetapi yang saya idam-idamkan saat ini adalah jembatan penghubung. Jembatan ini akan menghubungkan sejumlah Kabupaten di seluruh Sulawesi. Dimulai dari Kabupaten Buton dengan Muna jembatannya, kemudian Muna dengan daratan Sulawesi dalam hal ini Konsel dan semua sudah dalam proses,” katanya.

Untuk Buton – Muna lanjut Ridwan BAE sudah dalam tahap perencanaan dan tahun 2023 sudah bisa masuk ke fisik. Sementara Muna – Konawe Selatan itu
masih dalam tahan Survey Investigasi Design (SID).

“Saya berharap dalam jabatan periode ini, 2024 keduanya sudah bisa berjalan. Apa yang bisa kita dapatkan ? Kalau itu terjadi maka kawasan ekonomi yang ada di Buton akan hidup. Kemudian, proses-proses komoditas di masyarakat di Sultra bahkan di seluruh Sulawesi akan hidup,” terangnya.

Lebih jauh Ridwan BAE menjelaskan bahwa dari 81 kabupaten yang ada di Sulawesi, hanya delapan kabupaten yang tidak bisa dijangkau dengan mobil atau jalan darat. Sehingga saat ini lagi digodok moda transportasi baru di Sulawesi khususnya di Sultra yaitu Kereta Api.

“Persoalan Kereta Api, mulai dari Kolaka Utara – Kolaka – Kolaka Timur – Konawe – Kendari sementara dalam perencanaan trase. Bahkan trase-nya sudah selesai, sekarang tinggal mencari investor,’ pungkasnya.

Laporan: Redaksi

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here