LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Anggaran Dana Desa (DD) di Desa Belatu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dimanfaatkan langsung oleh Pemerintah Desa (Pemdes) memperbaiki rumah penduduk desa yang sebelumnya tidak layak huni menjadi rumah permanen yang layak huni.
Kepala Desa (Kades) Belatu, Isnur Bernadi mengatakan, DD tahap I yang disalurkan pemerintah pusat saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan atau kegiatan rehabilitasi terhadap tujuh unit rumah warga.
Kata Isnur, ketiga rumah warganya itu sebelumnya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, sehingga setelah diadakan Musyawarah Desa (Musdes), dan mendapat masukan dari warganya, ketiga rumah tersebut terpilih untuk diperbaiki. Ketiga rumah yang tadinya reot kini telah diubah menjadi rumah permanen.
“Saat ini program rehab rumah itu sudah mencapai 70 persen. Kita target akan selesai segera,” ungkap Kades Belatu saat menerima awak media di kediamannya, Sabtu (5/6/2021).
Lanjut Isnur, total rumah warga yang akan diperbaiki tahun ini ada sembilan unit. Sebanyak tiga unit untuk anggaran tahap I dan 6 unit lainnya di tahap II.
“Kalau tahun 2020 lalu, kita bahkan melakukan rehabi rumah sebanyak 15 unit,” jelasnya.
Selain kegiatan perbaikan rumah warga, Pemdes Belatu juga telah mengerjakan kegiatan pencegahan Covid-19. Diantaranya, pembuatan posko, pengadaan tangki semprot disinfektan, masker, handsanitizer dan keperluan pencegahan Covid-19 lainnya.
“Kegiatan penyemprotan disinfektan juga telah kami lakukan di tempat-tempat umum di desa ini,” terangnya.
Selain itu DD tahap I juga disalurkan untuk kegiatan pendataan SDGs, insentif kader Posyandu, KPM, guru paud dan pengadaan makanan tambahan dalam kegiatan Posyandu.
Sedangkan untuk BLT kata Isnur, pihaknya juga telah melakukan penyaluran tahap kedua. Untuk program tersebut, ada 16 orang penerima. Mereka adalah warga dari kalangan janda, duda dan lansia yang tidak punya penghasilan tetap.
“Untuk program PKTD seperti peningkatan jalan, kami rencanakan di tahap tiga. Kalau kami agendakan di tahap ini, takutnya selesai dikerja, banjir lagi. Nanti mubazir. Makanya kami tunggu sampai musim penghujan lewat,” tutupnya. (Red/Inal).