LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) menggelar lomba evaluasi perkembangan desa dan kelurahan tahun 2021.
Tim penilai lomba sudah dua hari ini turun melalukan penilaian dengan menyambangi desa peserta lomba. Ada 12 kecamatan yang ikut, dari total 29 kecamatan yang ada di Konawe. Masing-masing kecamatan telah menunjuk satu desa di wilayahnya yang berpartisipasi.
Salah satu kecamatan yang turut berpartisipasi adalah Kecamatan Amonggedo. Kecamatan yang merupakan kampung halaman Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa ini telah menunjuk Desa Lalombonda sebagai perwakilan kecamatan.
Tim evaluasi perkembangan desa dan kelurahan kabupaten menyambangi Desa Lalombonda, Rabu (26/5/2021). Tim dipimpin langsung Kepala DPMD Konawe, Keniyuga Permana. Ia membawa belasan tim penilai dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berbeda. Kehadiran mereka disambut langsung camat, para kepala desa se-Kecamatan Amonggedo, serta warga setempat.
Kepala Desa Lalombonda, Budianto dalam sambutannya mengatakan rasa terimakasihnya kepada pemerintah kecamatan karena telah dipercaya untuk mewakili Amonggedo. Meskipun telah berupaya maksimal dan tampil terbaik, ia mengaku tidak begitu berharap untuk menjadi juara.
Budianto mengungkapkan, baginya bisa dipercaya dan berpartisipati dalam ajang lomba tersebut sudah sangat bersyukur. Sebab hal itu kata dia telah ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Pemerintahan desa adalah miniatur pemerintahan secara nasional. Keberhasilan pemerintah nasional itu akan bermula dari keberhasilan pemerintah di desa,” jelasnya.
Budianto juga sedikit menjabarkan, bahwa area perkantoran pemerintah desa yang tertata rapi saat ini awalnya adalah hasil swadaya masyarakat. Setelah itu pihaknya melakukan pembenahan dengan dana desa, sehingga menampilkan area perkantoran yang tertata begitu apik.
Untuk diketahui, area perkantoran Pemerintah Desa (Pemdes) Lalombonda terdiri atas 7 gedung. Tiga gedung di sisi kanan adalah gedung PKK, BPD dan LPM. Sementara di sisi kanan adalah gedung BUMDes, kantor n gedung Posyandu. Di tengah ada gedung aula. Di depan aula terdapat lapangan yang luas. Sementara di bagian belakang aula terdapat kolam ikan yang cukup besar.
Sementara itu, Camat Amonggedo, Tam Sati Sam, saat didaulat membawakan sambutannya menuturkan, dari 29 Kecamatan di Konawe, hanya 12 desa yang ikut berpartisipasi. Salah satunya adalah kecamatan Amonggedo yang ia nahkodai.
“Kita, walaupun dihantam badai pandemi Covid-19. Kita masih tetap jalan dan berpartisipasi. Ini menunjukan komitmen kita sebagai pemerintah,” tuturnya.
Tam juga sepakat kalau pihaknya tidak mengejar juara. Bisa berpartisipasi dan menjalankan kewajiban negara menurutnya sudah menjadi hal yang luar biasa. Meskipun demikian ia juga tak luput memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan Pemdes Lalombonda.
“Kalau saya lihat di kecamatan lain yang juga ikut lomba, Lalombonda banyak unggul. Setidaknya setidaknya dari segi fisik bangunan (area perkantoran) unggul dari desa peserta lomba lainnya,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Kepala DPMD Konawe berkesempatan untuk memberikan sambutan terakhir. Ia sangat mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan Pemdes Lalombonda.
“Ini adalah hari kedua dan kecamatan ketiga yang kami kunjungi. Sejauh ini persiapan yang dilakukan Lalombonda terlihat lebih baik,” pujinya.
Keni-demikian sapaan akrab Keniyuga Permana-bahkan menambahkan, jika Lalombonda punya peluang besar untuk memenangi lomba kali ini. Potensi juaranya terlihat dari bagaimana Pemdes Lalombonda mempersiapkan dirinya, termasuk menata bangunan pemerintahannya menjadi lebih cantik.
“Tentu kita berharap Lalombonda bisa mewakili Konawe. Kalau perlu menjadi perwakilan Sultra untuk ke tingkat nasional,” harap Keni.
Pria yang merupakan jebolan IPDN itu menerangkan, ada bidang-bidang tertentu yang menjadi penilaian dalam lomba ini. Misalnya bidang pemerintahan dan bidang kemasyarakatan.
Bidang pemerintahan adalah hal terkait bagaimana administrasi, perangkat desa, termasuk bagaimana Pemdes dalam mengimplementasikan e-goverment, kemananan, ketertiban, pendidikan, kesehatan dan hal terkait lainnya.
Kery juga mengingatkan Pemdes untuk tetap waspada dalam pencegahan Covid-19. Ia meminta agar dana desa yang dipersiapkan untuk penanggulangan pandemi bisa dimaksimalkan.
Mantan Camat Wonggeduku Bara itu juga sempat menyinggung 17 kecamatan yang tidak berpartisipasi dalam lomba kali ini. Ia mengungkapkan, dirinya telah melapor ke Bupati Konawe agar diberi teguran.
“Kalau tidak ada teguran, dikhawatirkan tahun-tahun mendatang peserta lomba nantinya akan berkurang. Makanya kami selalu memberi apresiasi kepada pemerintah kecamatan dan desa yang ikut menyukseskan program nasional ini,” pungkasnya. ***