Dua Tersangka Dugaan Pemerkosaan di Konsel Belum Tertangkap Polisi

0
897

LINTASSULTRA.COM | KONSEL – Dua dari tiga orang pelaku dugaan pemerkosaan anak dibawah umur di wilayah hukum Kepolisian Sektor (Polsek) Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) masih dalam tahap penelusuran.

Kedua pelaku yang masih buron berinisial ED, AD. Sementara untuk pelaku FB telah diamankan dan telah dilimpahkan berkas perkaranya di Kejaksaan Negeri (Kejari) Konsel belum lama ini.

Kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa salah satu Siswi anak dibawa umur di Konsel yang diduga diperkosa oleh Tiga orang lelaki bejat belum lama ini berdasarkan nomor laporan polisi dengan Nomor :STMB/24/III/2021/Sek Angata pada 14 Maret 2021 lalu.

“Saat ini pelaku telah dilimpahkan ke Kejari Konsel. Pelaku akan segera menjalani sidang.Kalau tidak salah Minggu depan sudah akan sidang itu,” kata Ashar Kanit Reskrim Polsek Angata saat di konfirmasi wartawan melalui telpon. Selasa, 13 Maret 2021.

Sementara lanjut Ashar mengungkapkan bahwa dua orang pelaku yang masih buron itu telah diketahui posisinya.

“Insya Allah minggu depan sudah bisa kami tangkap. Sebab posisi kedua pelaku keberadaan sudah kami telusuri. Ini kasus pemerkosaan di bawah umur. Jadi kasusnya cepat di proses,” tambahnya.

Terkait dengan keluarga korban belum Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari pihak Polsek Angata. kata Ashar dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengirimkan surat tersebut.

“Saya semenatara cuti, tapi dalam waktu dekat ini kami akan mengirimkan ke keluarga korban SP2HP, “kata Ashar.

Mengenai keluarga pelaku sementara beruapaya untuk melakukan komunikasi dengan keluarga korban agar di kasus ini ditangani secara kekeluargaan. Ashar menjelaskan, proses hukum tetap berlanjut meskipun keluarga pelaku sudah melakukan pembicaraan secara kekeluargaan karna hal itu tidak mengehentikan proses hukum.

“Kalau pun ada atur damai itu proses hukumnya tetap berlanjutnya,”jelas Ashar.

Diberitakan Sebelumnya, Nasib sial yang menimpah Mawar (17) tahun (Nama Samaran red ) seorang siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Angata. Ia diduga diperkosa oleh tiga orang pria setelah diajak ke acara lulo (tarian) di salah satu desa di Kecamatan Angata belum lama ini.

Berdasarkan pengakuan korban, ketiga lelaki tega menggaulinya secara bergantian. Menurut pengakuan korban, Awalnya ia bersama teman wanitanya inisial AC dijemput oleh seorang lelaki yang berinisial AD untuk pergi Molulo di salah satu desa di Kecamatan Angata.

Setelah lama di acara, korban dan teman wanitanya minta pulang kepada AD, setelah itu (AD) pun mengantar mereka pulang, namun bukan mengantar mereka pulang rumah melainkan AD membawa kedua gadis tersebut ke rumah FB.

“Saya dan teman saya di jemput untuk pergi Molulo, pas kita minta antar pulang sekitar jam delapan malam, kita tidak diantar pulang ke rumah, tapi ke rumah teman AD. Pada saat kami tiba di rumah FB, sudah ada ED dan FB. Setelah disana AD menarik saya ke hutan-hutan yang tidak jauh dari rumah FB disitu tidak terjadi apa-apa, karena teman AD datang,” kata korban saat ditemui dikediamannya 21 Maret 2021.

Pada saat korban dibawah oleh AD ke hutan, teman perempuannya AC sempat mau diperkosa oleh ED dan FB, namun FB mengatakan bahwa ada teman
AC yang dibawa oleh AD. ED dan FB pun melepas AC lalu mencari AD dan korban

“Pada saat saya dibawa di hutan, teman saya mau diperkosa juga, tapi batal, karena mereka mencari saya dengan AD,” katanya.

Setelah mereka mencari korban dan AD akhirnya mereka temukan. ED dan FB menarik menarik masuk Ir dengan alasan ingin menyelamatkan korban dari AD. Korban pun ditarik lalu di ajak masuk dalam kamar. Tetap korban kembali menolak. ia pun lalu dipaksa masuk kamar oleh ED dan FB.

“Saya di paksa masuk kamar sama ED dan FB, tapi saya tidak mau, ED terus memaksa saya masuk kamar, setelah saya berhasil di tarik masuk dalam kamar, FB lalu mengunci kamar dari luar. Saya di dalam kamar bersama ED. Di dalam kamar ED memaksa buka celana saya. Setelah saya dilecehkan ED mengancam akan membunuh saya ketika cerita pada orang-orang apa yang pernah mereka lakukan ke saya di dalam kamar,” terangnya.

Setelah ED keluar kamar, korban pun hendak memakai celananya kembali, Tapi FB pun kembali masuk kamar lalu memaksanya untuk kembali berhubungan badan. Korban pun kembali melawan tetapi apa daya dia hanya seorang perempuan. Akhirnya kembali terjadi pemerkosaan tersebut.

“Saya sedang pasang celana, ada lagi yang masuk dalam kamar, saya sempat melawan tapi dipaksa, saya mau teriak, takut karena diancam mau dibunuh,” katanya.

Setelah korban diperkosa oleh FB, Ia kembali di perkosa oleh AD setelah itu ia pun keluar kamar lalu menaiki motor untuk pulang kerumah, begitu ia mau naik motor Ir langsung pingsan. setelah sadar sekitar jam lima subuh. ED lalu mengantar mereka pulang ke rumah.

“Saya mau naik motor mau pulang mi saya pingsan, begitu saya sadar langsung di bawa pulang mi sama AD,” tuturnya

Kata korban , kejadian itu telah dua kali ia alami, kejadian kedua belum lama ini, ia kembali diperkosa oleh ED, FB.

Mengetahui hal itu, Nurlan yang merupakan paman korban melaporkan kejadian itu di Mapolsek Angata dengan nomor laporan polisi No Pol :STMB/24/III/2021/Sek Angata pada 14 Maret 2021 yang diterima oleh AIPDA Soni Palalo.

Menurut keterangan Nurlan, bahwa saat ini laporannya telah di terima oleh Mapolsek Angata, bahkan saksi yang diminta oleh pihak kepolisian telah ia hadirkan untuk dimintai kebenaran informasi ponakannya itu. “Kami sudah laporkan kejadian ini ke pihak berwajib,” kata Nurlan

Nurlan menjelaskan, kejadian pada tahun 2020 akhir, ia baru mengetahui setelah korban mengalami sakit-sakitan, awalnya korban tidak mau menceritakan ketika dia perna dilecehkan.

“Pertama dia tidak mau bilang, kalau habis diperkosa oleh tiga laki-laki, tapi saya lihat sakit-sakit terus, dari dasar itulah saya
cari tau,” kata Nurlan.

Terkait dengan persoalan itu, Nurlan sangat mengharapkan keadilan hukum atas apa yang menimpah ponakannya itu. bahkan hingga berita ini diterbitkan para pelaku belum diamankan polisi. “Kami harapkan para pelaku segera diambil, karena sudah lama kami melapor, dua
saksi teman ponakan saya kami sudah hadirkan juga,” tutup Nurlan. (***)

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here