LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Sejak diberinya tanggungjawab memimpin SDN Bungguosu, Kelurahan Bungguosu, Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe, September 2020 lalu. Menjadi seorang kepala sekolah (Kepsek) di masa pandemi Covid-19, membawa tantangan tersendiri Djamriatin Razak.
Ketika pertama masuk sebagai seorang Kepsek, Djamriatin langsung berbenah. Atmosfer baru mulai ia bangun di sekolah baru tempatnya bertugas itu.
Hal yang pertama ia terapkan adalah membangun kedisiplinan di kalangan guru-guru. Dirinya butuh ketegasan lebih untuk hal tersebut. Alhasil, guru-guru yang tadinya kerap telat ke sekolah, menjadi selalu datang lebih awal. Ada yang menanggapi positif hal demikian, tetapi ada juga yang berpandangan lain.
“Tapi itulah dinamika dan tantangan kita sebagai seorang kepala sekolah,” ujarnya kepada awak media, Rabu (31/3/2021).
Selain masalah kedisiplinan lanjut Djarmiatin, sejak menjadi Kepsek dirinya juga melakukan banyak pembenahan fisik di sekolahnya. Sekolah yang awalnya biasa-biasa saja diubah jadi lebih menarik. Penataan dilakukan mulai dari halaman, teras hingga interior sekolah.
“Kalau kita lihat, sekolah ini sudah lebih rapi dan tertata. Makanya sekolah kami juga menjadi sekolah pencontohan di sini,” jelasnya.
Djarmiatin juga menerangkan, selama masa pandemi 2020, pihaknya belum begitu maksimal dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar hanya berlangsung secara daring (dalam jaringan) dan juga luring (luar jaringan). Akan tetapi, sejak memasuki Janurari 2021 pihaknya sudah menetapkan sekolah tatap muka.
Proses belajar mengajar tatap muka dilakukan setelah ada kesepakatan dari pihak sekolah dan keluarga siswa. Para orang tua, sangat menginginkan tatap muka. Seratus dari mereka menyetujui hal tersebut dengan surat pernyataan. Pembelajaran pun dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
“Alhamdulillah proses pembelajaran berjalan dengan baik dan selama ini tidak ada indikasi Covid-19 di sekolah ini. Tetapi kalau ada anak sakit atau flu sedikit, kami segera sarankan untuk tidak masuk untuk jaga-jaga,” terangnya.
Keberhasilan Djarmiatin dalam menahkodai SDN Bungguosu diakui Dahria, salah seorsng guru di tempat itu. Menurutnya, Djarmiatin adalah sosok yang disiplin. Hal itulah yang membuat guru-guru lainnya ikut disiplin.
“Ibu kelapa sekolah ini disiplin dan tegas. Kalau ada yang bilang suaranya keras, ya itu memang sudah karakter dari ibu yang memang tegas,” tuturnya.
Selama Djarmiatin menjadi Kepsek lanjut Dahria, keadaan diinternal sekolah juga menjadi lebih baik. Meskipun diakuinya ada dinamika hingga ada oknum yang menginginkan Kepsek digantik. Akan tetapi menurutnya itu hanya dilakukan oleh mereka ingin santai dan ingin mengambil hasil lebih dari sekolah.
“Hadirnya ibu Kepsek ini mungkin membuat si oknum tidak sepaham dengan kebijakan barunya. Tapi pada intinya ibu Djarmiatin yang kami liat benar-benar ingin memajukan sekolah ini. Hasilnya bisa kita lihat sendiri perubahan yang ada di sekolah ini,” pungkasnya. (Red/Inal)