LINTASSULTRA.COM | KONUT – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Konawe Utara (Konut) membantah keras atas tudingan mengenai pertemuan terselubungnya dengan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Konut iskandar mekuo.
Saat di temui di ruang kerjanya selasa 29 september 2020, Arifin Tomawa mengatakan bahwa dia tidak ada pertemuan terselubung seperti yang diberitakan di beberapa media.
Arifin mengungkapkan saat itu dirinya bersama beberapa rekannya sedang bercengkrama biasa, namun tiba tiba Iskandar Mekuo hadir di tempat itu.
“Awalnya saya tidak tau yang datang itu pak iskandar, sebab beliau menggunakan masker apalagi suasana saat itu masih jam kerja,” kata dia saat diwawancara awak media.
“Belum sempat berbicara dengan pak iskandar, Pjs Bupati Konawe utara Yusuf Mundu hadir untuk melakukan sidak,” tambahnya.
Mantan Asisten dua ini juga mengatakan baginya siapapun yang datang pasti akan dilayani sebab kantor ini merupakan kantor pelayanan publik
“Jadi kalau ada yang menggiring soal ini ke rana politik, dirinya tidak bisa berbicara banyak. Meski demikian, dia memastikan pertemuan kemarin dengan beberapa rekannya bukan pertemuan terselubung dan tidak ada sangkut pautnya dengan politik,” tandasnya .
Ditempat yang sama sekretaris Perindag, Moestaman geram dengan adanya pemberitaan itu Ia juga membantah keras tudingan tersebut.
Kata Moestaman sebagai ASN wajib bagi dirinya untuk melayani siapapun dia, intinya pelayanan publik wajib untuk dilaksanakan.
Tujuan Iskandar dikantor Perindag adalah meminta informasi ide-ide tentang industri menengah dan industri kecil termasuk pasar moderen berapa data jumlah yang ada di Konut.
Lapaturu juga menjelaskan apa yang ditudingkan terhadap Kadis Perindag itu tidak benar.
“Kebetulan kemarin itu saya ada diruangan itu, kami tidak tau kalau yang memakai masker dan kaca mata Riben itu pak Iskandar,”kata Lapaturu.
Kedatanganya di kantor Perindag adalah kapasitasnya sebagai Kepala pasar untuk melaporkan apa yang akan dibenahi di pasar tempatnya kerja.
Menurutnya pertemuan kemarin itu tidak ada hubungannya dengan politik, kebetulan saja masalah itu dipelintir dan dibawa dirana politik.
,”Saya melihat sendiri ditempat tersebut tidak ada pertemuan untuk membahas politik,” tutup Lapaturu.(Red/ Adi).