Dinkes Konawe Launching Laika Mendidoha di Wawonggole

0
959

LINTASSULTRA.COM | KONAWE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan launchining rumah sehat (Laika mendidoha) di Pondok Bersalin Kelurahan Wawonggole, Kecamatan Unaaha dalam rangka pencegahan gizi buruk sejak dini di Konawe, Kamis (24/9/2020).

Launching diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Cici Restianty yang mewakili ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Konawe Titin Nurbaya Saranani, Sekretaris Daerah (Sekda), dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Konawe.

Dalam sambutannya, Gusli Topan Sabara mengatakan mewakili Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Pemerintah Daerah (Pemda) sangat mengapresiasi Kegiatan tersebut.

Ia juga menghimbau kepada Sekda Konawe agar program Laika Mendidoha ini dapat terus berlanjut.

“Sekda selaku mentor agar mendorong setiap kelurahan-kelurahan bisa menindak lanjuti program ini,” tutupnya.

Di tempat yang sama, mewakili ketua Tim PKK, Cici Restianty mengatakan salah satu dari sepuluh kegiatan dan Program tim PKK adalah perencanaan kesehatan yang berada di Program Kerja Kelompok Kerja (Pokja) empat.

“Kalo masalah perbaikan gizi, itu juga merupakan program PKK,” Kata Cici.

Ia juga menamambahkan kegiatan di Dinkes mengenai Program rumah sehat itu sangat bersinergi dengan PKK.

“Kami sangat mendukung dengan berdirinya program Laika Mendidoha karna ini adalah wadah untuk ibu hamil, untuk anak-anak yang utamanya Stunting,” tutupnya.

Sementara kepala Dinkes, Drg. Mawar Taligana mengatakan angka Stunting (Kurus Pendek) di wilayah Konawe saat ini berjumlah 1.203 jiwa, Balita gizi buruk 10 jiwa dan jumlah balita gizi kurang 468 jiwa.

“Dalam lndikator kinerja Dinkes, salah satunya adalahmenurunkan angka stanting di Konawe, oleh karna itu saya membuat inovasi berupa LAIKA MENDIDOHA,”kata Mawar.

Ia juga menjelaskan Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, Tidak hanya disebabkan gizi buruk yang dialami ibu hamil maupun anak balita. Tetapi faktor lainnya. Seperti praktik pengasuhan yang kurang baik, terbatasnya Iayanan kesehatan, kurangnya akses keluarga memberikan makanan bergizi, menu yang dikonsumsi, hingga buruknya akses sanitasi maupun air bersih.

Laika mendidoha, merupakan suatu inovasi untuk memadukan konsep pelayanan kesehatan di Konawe dalam rangka mengatasi gizi buruk dan stunting.

“Dalam mengatasi gizi buruk dan stunting pada balita, maka pencegahan dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan ibu dengan mengontrol kehamilan oleh bidan disertai dengan menganjurkan dan meberikan contoh menu untuk pemenuhan gizi ibu hamil,”bebernya.

Ia juga menjelaskan Paska melahirkan pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan dan dipantau oleh bidan dan tenaga gizi yang bekerja sama dengan kader kesehatan. Pemberian makanan tambahan dengan berbahan dasar lokal kepada balita dua kali dalam seminggu terutama pada balita gizi buruk dan gizi kurang.

“Sebelumnya sudah pernah ada Rumah Pemulihan Gizi, yang kegiatannya hanya menangani balita gizi buruk dan gizi kurang, namun Program LAIKA MENDIDOHA bukan hanya untuk anak-anak atau balita dengan gizi buruk tapi Juga dengan lbu hamil, lbu menyusui,”tutupnya.(Red/Inal).

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here