LINTASSULTRA.COM | BUTUR – Setelah sukses menyisir seluruh wilayah kecamatan se-Kabupaten Buton Utara (Butur), tim sosialisai Kery Saiful Konggoasa (KSK) kini bergeser ke wilayah Kabupaten Muna dan Buton.
Di dua kabupaten yang berbatasan lansung dengan Butur tersebut, tim KSK melakukan sosialisai dalam bentuk pemasangan stiker dan bener KSK. Di Kabupaten Muna misalnya, berdasarkan pantauan media Lintas Sultra menunjuksn, persebaran stiker atau bener KSK meliputi beberapa desa di Kecamatan Maligano, Wakorumba Selatan dan Kecamatan Pasir Puti. Desa-desa tersebut umumnya terletak di jalan poros Labuan-Bauabau.
Sementara di kabupaten Buton, tim sosialisasi melakukan pemasangan stiker dan bener di sejumlah desa pada dua kecamatan yakni Kapontori dan Lasalimu. Dua kecamatan tersebut merupakan suku Buton yang memiliki hubungan etnis atau kedekatan keluarga dengan warga masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Kambowa dan Bonegunu (Butur).
Salah seorang sopir angkot Baubau – Ereke Kamaludin mengakui persebaran stiker atau gambar KSK yang juga bupati Konawe tersebut. “Kalau di Butur, mulai dari Kecamatan Kambowa, Bonegunu, Kulisusu Barat sampai Kecamatan Kulisusu (Ereke) sesuai pengamatan saya setiap melewati desa ada terpasang stiker bergambar bupati Konawe yang bertuliskan KSK menuju Sultra Gemilang 2024,”heran Kamaludin.
Masih menurut Kamaludin, munculnya gambar atau stiker KSK tersebut sekitar tiga bulan terakhir tepatnya setelah lebaran idul fitri yang lalu. Dia juga tidak mengetahui siapa yang melakukan pemasangan stiker yang tertempel rapi di sejumlah rumah warga dan tempat atau fasilitas lain seperti warung kopi atau rumah makan.
Sementara itu tim sosialisasi yang merupakan militan lapangan KSK, Jumaddin yang ditemui jurnalis media Lintas Sultra usai shat idul adha beberapa hari lalu menyatakan, pemasangan stiker di hampir seluruh desa se-Butur tersebut adalah kerja-kerja ikhlas yang dapat diukur.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan beberapa faktor. Pertama kata dia, karena panggilan nurani untuk mendukung figur KSK yang memiliki kedekatan dengan masyarakat bawah atau akar rumput.
“Saya suka dan mau menjadi militan KSK di lapangan karena beliau adalah figur atau calon pemimpin yang merakyat. Memahami dirinya bahwa dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Padahal beliau adalah seorang bupati, tetapi dimanapun dan kapanpun bisa memposisiksn diri untuk bisa bertegur sapa dengan masyarakat biasa, “ujar Jumaddin. (Red/Dita).