LINTASSULTRA.COM | KONUT – Banjir yang merendam enam kecamatan di Kabupaten Konawe Utara (Konut) selama sepekan mengakibatkan 1.483 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 3.977 jiwa meninggalkan rumah mereka dan terpaksa mengungsi di tempat Hunian Sementara (Huntara).
Data sementara yang diperoleh dari posko induk penanggulangan penanganan darurat bencana banjir Konut pada, Kamis (16/07/2020) menyebutkan, untuk kecamatan Andowia ada lima desa yang tertimpa musibah banjir.
Kelima desa itu adalah Puusuli sebanyak 90 KK atau 350 jiwa, dengan rincian balita 51 jiwa dan Lansia 10 jiwa. Selanjutnya desa Puuwonua 109 KK yang terdiri dari 384 jiwa dengan rincian, balita 45 jiwa dan Lansia 19 jiwa. Kemudian desa Laronanga 88 KK dengan 305 jiwa. Balita 23 jiwa, Lansia 18 jiwa. Labungga 201 KK sebanyak 569 jiwa yang terdiri dari, balita 55 jiwa dan Lansia 28 jiwa. Kelurahan Andowia 19 KK dengan jumlah jiwa 82 masimg-masing balita tujuh jiwa dan Lansia enam jiwa.
Sementara Kecamatan Wiwirano komdisi terparah yaitu Desa Pondoa 70 KK dan 185 jiwa, Lamonae Utama 30 KK yang terdiri dari 136 jiwa, Padalere Utama 98 KK dan 168 jiwa, UPT Trans Padalere 85 KK sebanyak 142 jiwa.
Kecamatan Langgikima yaitu desa Polora Indah enam KK dan Kecamatan Landawe yaitu desa Tambakua 79 KK dan desa Landiwo 82 KK dan 329 jiwa. Sedangkan untuk Kecamatan Oheo hingga saat ini belum ada warga yang terdampak banjir.
Kecamatan Asera masing-masing adalah desa Puuwanggudu 102 KK sebanyak 360 jiwa yang terdiri dari balita 45 jiwa, Lansia 20 jiwa. Alaa Wanggudu 62 KK dan 243 jiwa, balita 28 jiwa, Lansia 15 jiwa. Wanggudu Raya 76 KK atau 301 jiwa. Balita 29 jiwa dam Lansia 8 jiwa. Kemudian desa Longgeo 88 KK dan 423 jiwa. Kelurahan Asera 47 KK.Kota Muliya 107 KK.
Sementara tiga kecamatan yang terisolir meliputi,Kecamatan Wiwirano, Langgikima dan Landawe. Hingga berita ini dirilis tiga kecamatan yang terisolir itu belum ada akses jalan untuk menyalurkan bantuan.
Hingga saat ini tim penanganan darurat bencana banjir Konawe Utara masih melakukan pendataan terhadap warga yang tertimpa musibah banjir. Tim juga mulai menyalurkan bantuan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada warga pengungsi (Red/Adi).