NU Koltim Deklarasikan Pemilu Damai dan Demokratis

0
538

LINTASSULTRA.COM | Koltim – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Nahdatul Ulama (NU) kabupaten Kolaka Timur mengelar deklarasi Pemilu damai dan demokratis, pada hari Kamis (25/06/2020) kemarin.

Deklarasi yang dilaksanakan di pelataran Mesjid Nurul Yakin Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) dipimpin langsung oleh Ketua NU Koltim Irwan Firdaus D, S,Ag, M,Si, bersama dengan Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Kolaka Timur Drs. H. Jamaluddin, dan dihadiri oleh para Ketua NU kecamatan Se-Kabupaten Koltim.

Ketua NU kabupaten Koltim Ustadz Irwan Firdaus mengatakan, menjelang pelaksaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, Nahdatul Ulama Koltim berharap Pilkada dapat dijadikan sebagai sarana pemersatu umat.

“Kabupaten Koltim, merupakan salah satu daerah di Sultra yang akan melaksanakan pesta demokrasi tersebut, sehingga kami berharap pesta demokrasi lima tahunan ini menjadi ajang silaturahim, bukan hanya menjadi ajang pertarungan antar kubu atau calon, yang dapat memecah belah persatuan masyarakat,” ungkapnya.

Masalah politik kata dia, merupakan hak setiap warga negara, untuk memilih calon pemimpin dan mendukung calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pilkada nanti, dengan tetap berpedoman pada niat dan ahklak yang baik, serta mulia.

“Nahdatul Ulama, secara organisasi setiap pelaksanaan pesta demokrasi selalu bersikap netral, guna menjaga silaturahim dan yang terpenting adalah menjaga persaruan umat,” ujarnya.

Menurutnya, deklarasi Pemilu damai dan demokratis penting dilaksanakan untuk menjadi corong Informasi dan himbauan kepada masyarakat, guna memberikan gambaran tetang pentingnya menjaga daerah yang damai dan tetap kondusif, khususnya pada saat pelaksanaan Pilkada.

NU Koltim juga mendorong Ormas Islam dan Ormas agama lainnya untuk bersama-sama meningkatkan kualitas Pemilu yang bermartabat.

Dalam kesempatan tersebut, NU Koltim berpesan pada pelaksanaan Pilkada nanti, selain menjadi ajang pemersatu, juga sebagai ajang untuk bersinergi secara bersama-sama dalam membangun persatuan antar masyarakat.

Untuk menghindari terjadinya konflik antar Ormas menjelang Pemilu serta mendorong Ormas berperan aktif untuk meningkatkan kualitas demokrasi, pasca-Pemilu masyarakat diharapkan dapat mengawal setiap proses pelaksanaan Pilkada, guna melahirkan kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung bagi kehidupan rakyat secara umum.

“Kami juga menghimbau kepada peserta yang mencalonkan, untuk menghindari Agama sebagai alat tunggangan Politik, serta menolak tempat ibadah menjadi sarana dalam berpolitik,” pungkasnya.(Red/Kir)

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here