LINTASSULTRA.COM | Konawe – Warga Kecamatan Latoma Kabupaten Konawe menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Kamis pagi (11/6/2020). Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe untuk segera melakukan pembangunan jembatan di wilayahnya.
Jembatan yang menghubungkan wilayah mereka dengan ibu kota kabupaten tersebut ambruk pada tahun 2019 lalu. Ironisnya sampai sekarang belum ada upaya perbaikan dari Pemerintah Konawe . Dasar itulah yang membuat warga Latoma geram dan menyampaukan pendapatnya dalam bentuk unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa dimulai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe dan sempat terjadi keributan antara petugas karena pihak pengunjuk rasa bertindak anarkis yakni melakukan pengrusakan pintu.
Hal tersebut terjadi karena saat itu tidak seorang pun wakil rakyat yang berada di kantor. Untung pihak berwajib dan penanggung jawab aksi dapat meredam kemarahan warga yang kecewa.
Akibat tak satupun wakil rakyat yang menemui massa yang melakukan aksi unjuk rasa sehingga dengan sangat terpaksa massa akhirnya menyegel kantor DPRD Konawe sebagai tanda aspirasi rakyat tidak terpenuhi.
Setelah melakukan penyegelan kantor DPRD, massa aksi unjuk rasa langsung menuju ke kantor Bupati Konawe untuk meminta kejelasan terkait kapan direalisasinya pembangunan jembatan di Latoma.
Di sana sempat ricuh dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang kebetulan bertugas mengamankan aksi tersebut di Kantor Bupati Konawe, massa aksi akhirnya dapat meredam kemarahan mereka mengingat perjuangan mereka bukan untuk merusak melainkan menyampaikan aspirasi rakyat secara damai.
Dalam orasi mereka di kantor bupati, massa atau pengunjuk rasa meminta agar Bupati Konawe selaku pengambil keputusan dan kebijakan memberi kepastian kepada masyarakat Latoma, tetapi hasilnya nihil karna Bupati tidak berada di Kantor.
Karna merasa kurang puas massa pengunjuk rasa menyegel kantor bupati dan melanjutkan aspirasi mereka di Dinas PUPR.(Red/Inal).