LINTASSULTRA.COM | Konawe – Bantuan ternak sapi yang diberikan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Konawe untuk masyarakat di Kelurahan Inolobu Kecamatan Wawotobi ditengarai tidak jelas sasarannya diduga ada kelompok tani fiktip yang jadi penerima bantuan.
Dugaan ketidak jelasan bantuan ternak sapi tahun anggaran 2019 tersebut dibeberkan lagsung oleh Lurah Inolobu Tabrin, S.Sos.
Hal tersebut diungkap oleh lurah setelah adanya penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib mengenai dugaan penyaluran bantuan ternak sapi kepada salah satu kelompok tani ternak di Inolobu yang diduga tidak tepat sasaran.
“Saya kaget, tiba-tiba didatangi petugas dan mempertanyakan dua kelompok tani ternak yang mendapat bantuan sapi di Inolobu. Setahu saya hanya satu. kalau ada kelompok lain berarti siluman, “ujar Tabrin.
Menurut Tabrin, mulai dari pengusulan sampai penyaluran yang ditandai dengan berita acara penyerahan diketahui oleh lurah, sepengetahuan dia hanya satu kelompok di Inolobu atas nama Gunardin ketuanya yang mendapat bantuan.
Untuk mengetahui lebih jelas kebenaran bantuan ternak sapi itu, Kamis (4/6/2020) Lurah Inobu menyambangi kantor dinas dan menemui Kepala Bidang Perbibitan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan I Made Suderta.
Di hadapan Kabid, Lurah Inolobu meminta untuk ditunjukkan proposal yang diajukan salah satu kelompok tani yang diduga siluman itu. Namun Made Suderta hanya beralasan tidak diketemukan. Beberapa kali di desak untuk memperlihatkan sehingga Lurah dapat mengetahui warganya yang menerima bantuan itu tetapi hasilnya tetap nihil.
“Saya curiga ada permaiman. Karna waktu saya minta diperlihatkan proposal pak Kabid kelihatan gelisah dan hanya keluar masuk dalam ruangan. Karena saya tidak dipersilahkan masuk dalam dan hanya diterima di luar ruangan dalam keadaan berdiri, “ujar Tabrin.
Sebelum ada penjelasan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tabrin tetap akan mempersoalkan hal tersebut. Alasannya disamping tidak jelas masyarakat atau petani ternak mana yang diberikan, dalam proses pengusulan dan penyerahan bantuan telah terjadi manipulasi data khusnya dalam berita acara.
Ditempat yang sama Kabid Perbibitan I Made Suderta mengatakan, proses penyaluran bantuan ternak sapi yang di laksanakan pada Desember 2019 di Kelurahan Inolubu itu telah dilakukan sesuai mekanisme dan prosedur yang ada.
Kemudian seluruh kelompok tani yang menerima bantuan terus dilakukan evaluasi dan pengawasan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Meksi demikian dia mengakui bahwa terhadap salah satu kelompok tani di Inolobu yang mendapat bantuan dengan inisial SR ketua kelompoknya belum dilakukan pemeriksaan perkembangan ternaknya di lapangan.
Alasannya beberapa kali dihubungi, SR tidak pernah menghiraukan telepon dari Kabid.
“Saya masih hubungi terus ini katua kelompoknya, tapi belum tersambung. Biasa tidak aktif. Kalau telponnya aktif dia tidak angkat. Kami juga bingung ada apa dan kenapa, “ujar Made.(Red/LS).