Menambang, PT. KNN Dituding Gunakan Jalan Desa dan Tidak Berkontribusi Kepada Warga

0
867

LINTASSULTRA.COM | Konut – Keberadaan Perusahaan Tambang Nikel di Desa Marombo Pantai, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut) menuai kontroversi dan ditentang warga setempat.

Pasalnya, perusahaan yang beroperasi sejak 2009 ini belum pernah berkontribusi terhadap warga setempat. Padahal saat ini situasi pandemik Covid-19, banyak warga yang terkena dampak dari wabah itu.

Perusahaan tersebut hanya mengambil kekayaan alamnya, namun tidak berkontribusi ke masyarakat. Bahkan jalan desa di gunakan sebagai jalan Hauling perusahaan tersebut untuk mengangkut ORE nikel ke Jety.

Kepala Desa Marombo Pantai Imran Kamal saat dikonfirmasi via telpon mengungkapkan bahwa, sejak beroperasinya PT KNN tidak pernah sama sekali berkontribusi ke masyarakatnya.

“Sudah sering kali kami dijanji oleh pihak perusahaan, namun nyatanya itu hanyalah janji belaka. Ini kan lagi pandemik Covid-19, tapi tidak ada juga kontribusi sembako atau apalah. Perusahaan dari luar saja prihatin dan membantu kami, mereka mau berbagi kepada warga saya disini. Kami sangat dirugikan,” ungkapnya.

Dikatakan, PT KNN hanya mengobrak abrik lahan di desanya. Perusahaan ini tidak menpunyai kepedulian terhadap masyarakat setempat.

“CSR maupun TPM sama sekali tidak pernah, sampai di sumber daya manusia pun cuma segelintir yang dipekerjakan. Jalan Hauling pun menggunakan jalan umum, itupun tidak ada kepedulian untuk memperbaiki jalan,” paparnya lagi.

Menurut Imran Kamal, PT KNN pernah membuat perjanjian dengan masyarakat, tetapi janj itu tidak pernah di tepati. Dirinya sudah dua kali mengkonfirmasi kepada direktur perusahaan Hendrisan dan juga komisarisnya H Samsul namun tidak pernah di indahkan.

“Dua kali saya konfirmasi sama direktur dan komisaris tapi tak ada kejelasan. Mereka beralasan lagi Covid,” katanya.

Dirinya berharap, semua permintaan masyarakat terhadap PT KNN dapat dipenuhi dan juga jalan umum yang digunakan sebagai jalan Hauling untuk segera diperbaiki.

Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT. KNN H. Syamsul yang dikonfirmasi via telpon membantah tudingan Kades morombo pantai Imran Kamal.

Kata H. Syamsul apa yang ditudingkan semuanya bohong dan hanya mencari kesalahan perusahaan.

Justru pihak perusahaan yang balik bertanya bahwa, Marombo pantai baru terbentuk dan terbentuknya kapan. “Pantas saja mereka tidak tahu karna mereka itu baru datang semua, jangan dengarkan mereka. Komisaris meminta agar ketemu langsung saja agar mereka puas dan tau,”ujarnya.

Dikatakan, di wilayah opersi perusahaan itu hanya dulu dua desa yaitu Marombo dan Tobimeita.

“Kedua desa itu telah kami bantu dan mereka tau siapa saya. Bilang saja pak haji yang tau semua.Jadi semua pernyataan mereka bohong, semua laporan mereka saya sudah tanggapi dan saya langsung bicara dengan pak bupati,”bantah Syamsul.

Lebih jauh Syamsul menjelaskan, Marombo Pantai berdasarkan informasi, Surat Keputusan (SK) pembentukannya itu belum ada. Di tempat itu hanya ada bekas orang membangun dan itu belum tentu ada SK pembentukan desanya. Jadi hanya memilih mencari masaalah supaya mendapatkan sesuatu sesuai target mereka.

Masih kata Syamsul, mereka belum pernah memasukan permintaan berupa apa pun kepada pihak perusahaan. Sebaliknya pihak perusahaan belum pernah juga menerima laporan atau permintaan apapun.

Selama ini pihak perusahaan sangat peduli terhadap warga setempat. Buktinya setiap mau lebaran idul adha pihak perusahaan menyumbang kepada masyarakat dalam bentuk uang atau sapi. “Kadang dua sapi untuk ke empat desanya itu. Jadi mereka merekayasa untuk mencari nama saja,”tutupnya.(Red/LS)

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here