LINTASSULTRA.COM | Konawe–Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan secara online sejak Senin lalu oleh Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Konawe Sulawei Tenggara (Sultra) menemui beberapa kendala.
Kesulitan dijumpai dalam penyelenggaraan ujian nasional di Konawe tersebut terjadi menjelang hari ke dua pelaksanaan. Salah satunya adalah peserta ujian nasional susah memasuki akses website akibat jaringan selular yang tidak mempunyai perangkat serta masih banyaknya siswa yang belum mengerti prosedur ujian online tersebut.
Saat di temui di kantornya Jumat (15/5/2020), Kadis Pendidikan Nasional Konawe Dr. Suriadi ,S.Pd ,M.Pd menjelaskan bahwa, sistem jaringan yang menjadi salah satu masalah adalah, dari hitungan 2000 pengguna user tiba-tiba melonjak, sementara hanya satu kanal yang digunakan.
“Kemarin kami sudah mengantisipasi dan siap menguji zona, dan pada hari ini kami telah menggunakan lima kanal untuk semua zona” ungkap Suriadi.
Suriadi juga menuturkan apa bila ada siswa yang belum bisa masuk sama sekali ke website untuk ujian on line, pihak sekolah akan mengambil alternatif lain yaitu dengan cara manual, karena soal yang manual dan di crome itu sama. Jika itu juga masih terkendala maka pihak sekolah pun akan menerapkan sistem portopolio atau pengambilan hasil nilai raport terakhir siswa.
Untuk alamat website yang digunakan banyak masyarakat tidak mengetahui hal ini akan tetapi pihak sekolah mempunyai Proctor website masing-masing sekolah dan untuk website dan id nya sudah diberitahu kepada peserta ujian.
“Cuma di Konawe saja yang melaksanakan ujian online dan aplikasi ujian Daring ini kami sendiri yang buat, ini murni prodak Diknas Konawe. Saya tidak mau siswa di Konawe mendapat julukan alumni ‘corona’. Tidak melaksanakan ujian kok dapat ijazah atau mereka lulus karna mereka diselamatkan oleh situasi pandemi corona, makanya kami berusaha menghindari sistem portopolio” tutupnya.(Red/Inal)
