LINTASSULTRA.COM | Konawe – Meski mulai kekurangan Alat Pelindung Diri (APD)level tiga dan masker bagi para medis yang bertugas merawat pasien covid di Rumah Sakit Darurat, Tim gugus tugas penanggulangan dan pencegahan wabah virus corona atau covid-19 Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara terus melakukan pelayanan semaksimal mungkin.
Juru bicara gugus covid-19 Konawe, dr Dyah Nila Sari menjelaskan, stok APD dan masker untuk tim medis sudah sangat menipis, sementara jumlah pasien yang yang dirawat di RSD Covid terus bertambah pada setiap harinya, walaupun berdasarkan data baru satu pasien yang terkonfirmasi positif.
Nila merinci, untuk masing-masing satu tim yang terdiri dari perawat dan dokter di Unit Gawat Darurat (UGD) berjumlah delapan orang, dikalikan tiga tim yang bertugas pada setiap harinya. Belum lagi tim medis yang bertugas untuk memeriksa kesehatan pasien positif pada setiap jamnya.
“Masing-masing satu tim itu delapan orang kali tiga tim berarti 24 APD yang akan digunakan setiap hari, ini belum termasuk dokter dan perawat yang melakukan pemeriksaan terhadap pasien positif. Sementara stok kita sudah sangat menipis,” Kata Nila kepada awak media di RSUD Konawe, Minggu (3/5/2020).
Perihal kekurangan ini, ia mengaku telah berkoordinasi dengan ketua tim gugus covid-19 Konawe agar segera berkomunikasi dengan gugus provinsi. Ia menyebut, pengguna APD dan masker N95 diperuntukkan kepada tenaga medis yang berkontak dengan pasien, mulai petugas UGD serta tim medis yang merawat pasien positif covid-19.
“Yang paling kurang itu masker bedah dan masker N95. APD Kita masih ada stok hanya sudah menipis, apa lagi APD level tiga yang paling dibutuhkan bagi mereka yang merawat pasien positif,” Ujar dokter ahli radiologi BLUD RSUD Konawe ini.
Perlu diketahui, manfaat dari masker N95 ialah untuk melindungi dari partikel kecil yang mencapai 95 persen. Angka yang terletak di belakang kode N menunjukkan bahwa masker anti polutan ini mampu menyaring debu, jamur, dan 2.5PM (Particular matter). Angka 95 tersebut menunjukkan efektivitasnya dalam menyaring udara.
Sementara untuk masker Bedah terdiri dari 3 lapis bahan khusus yang dilengkapi dengan filter bakteri pada lapisan kedua atau tengah berwarna putih, yang berfungsi memberi perlindungan terhadap cairan, bakteri, kuman penyakit dan partikel mikro lainnya.
Dengan demikian, pemakaian masker bedah yang benar adalah warna hijau di luar, dan warna putih di dalam menutupi lubang hidung dan mulut. Bila pemakaian terbalik, dapatlah dipahami bahwa cairan sisa bersin dari lawan bicara yang kemungkinan mengandung virus akan menempel pada masker dan memapari si pemakai.
Sesuai rekomendasi WHO — Badan Kesehatan Dunia, masker bedah tidak disarankan penggunaannya untuk orang sehat, dan di lingkungan sehat. Di rumah atau di tempat-tempat tidak ada orang sakit, tak perlu pakai masker. Namun, petugas kesehatan wajib gunakan masker karena berhadapan dengan orang-orang sakit.
Bagi para penderita, apa pun penyakitnya, seperti flu, batuk atau mereka yang berkemungkinan terkena virus korona, diwajibkan menggunakan masker bedah. Semisal virus-virus yang terkandung dalam cairan penderita, akan menempel pada bagian putih, dan tersaring oleh bagian tengah yang lebih halus dan mampu menahan.
Salah kaprah dalam pemakaian, seringnya masker digeser ke bagian dagu, sementara hidung dan mulut ternganga, berpotensi memindahkan kuman atau virus dari dagu dan leher ke mulut bila digeserkan kembali ke atas.
Lapisan terluarnya yang berwarna hijau, berbahan anti air yang mampu menangkal percikan air ludah atau cairan dari luar tubuh. Sedangkan bagian dalam yang melekat pada wajah, berwarna putih, mampu menyerap cairan ludah, dan hidung dari si pemakainya.
Ditambahkan, dari data tim gugus covid-19 Konawe, saat ini terdapat 12 orang pasing yang di rawat di RSD Covid-19 Konawe, satu diantaranya dinyatakan positif terpapar virus corona yaitu warga Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), sementara yang lainnya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Diketahui Rumah Sakit Darurat penangulangan dan pencegahan covid-19 Kabupaten Konawe ditunjuk menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan di Sulawesi Tenggara . Saat ini paramedis yang bertugas dirumah sakit tersebut mencapai 100 orang.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kabupaten Konawe Provinsi Sultra ini menyediakan beberapa kontak person untuk di hubungi, yakni IGD RSD Covid-19 melalui kontak telepon nomor 085255182922, kemudian, Dinkes Konawe 081245987897 dan IGD BLUD Konawe 082368884119.(Red/LS)