TNI dan Polisi Awasi Posko Covid Perbatasan Buton-Butur

0
667

Pol PP dan Hansip di Perbatasan Butur-Muna Serta Butur Konsel

LINTASSULTRA.COM | Butur – Hingga hari kedelapan kerja Gugus covid-19 Kabupaten Buton Utara (Butur) melalui posko yang ditugaskan mengawasi keluar masuknya warga di perbatasan Butur dengan kabupaten lain di Sultra belum menemukan warga yang positif terjangkit virus corona atau covid-19.Posko bentukan Gugus Covid-19 itu tersebar di tiga titik yakni perbatasan Kabupaten Buton-Butur di Desa Mata Kecamatan Kambowa.

Posko skrining covid-19 PKM Labaraga perbatasan Kabupaten Muna dengan Butur di Desa Matalagi Kecamatan Wakorumba Utara. Kemudian posko BNPB yang ditugaskan menjaga perbatasan Kabupaten Konawe Selatan-Butur di pelabuhan fery Amolengu-Labuan Kecamatan Wakorumba Utara.

Hasil pantauan wartawan Lintas Sultra di tiga posko pemeriksaan kesehatan covid-19,  Kamis (23/4/2020) menunjukkan,  satu persatu kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat di turunkan penumpang lalu diperiksa. Pemeriksaannya seragam yakni diarahkan cuci tangan,  lalu diperiksa suhu tubuh melalui termometer infrared kemudian petugas kesehatan gabungan dari beberapa Puskesmas dan Pustu mendata warga mengenai asal, tujuan perjalanannya dan tempat tinggal serta nomor telepon.

ketgam : Tim penangulangan dan pencegahan covid -19 Kabupaten Butur saat melakukan pemeriksaan termometer infrared kepada penumpang mobil dan motor yang melintas

Usai diperiksa warga dihimbau agar mematuhi anjuran pemerintah tentang upaya pencegahan virus corona. Utamanya anjuran menjaga jarak bagi warga yang sedang  bepergian.

Masih hasil pemantauan Lintas Sultra, ada hal menarik dalam upaya pencegahan covid-19 itu khususnya peran dan keterlibatan unsur  keamanan yang ada dalam wilayah yang dijaga. Diposko perbatasan Kabupaten Buton dan Burtur  misalnya,  untuk mengarahkan mobil dan menurunkan penumpanggnya  menggunakan jasa anggota TNI dan Kepolisian.

Setiap ada kendaraan yang akan melintas, tentara dan polosi yang bertugas langsng ke tengah jalan dan menyampaikan kepada penumpang dengan ramah untuk turun sejenak karena ada pemerisaan kesehatan.Sedangkan di posko skrining PKM Labaraga hanya menggunakan jasa Hansip dan petugas keamanan masyarakat setempat.

Lain lagi dengan di posko BNPB pelabuhan fery. Untuk memberhentikan dan mengarahkan puluhan kendarasn yang muncul serentak dari kapal fery hanya dilakukan oleh satu orang anggota Satuan polisi (Satpol)  PP dan di bantu petugas keamanan pelabuhan.

Perlakuan dan penempatan petugas keamanan yang berbeda tersebut kemungkinan di sebabkan karena posko covid perbatasan Buton-Butur diangap paling rawan dan warganya masih kurang kesadaran tentang bahaya virus corona sehingga harus di jaga anggota TNI dan Polri. (Red-Ton)

>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here