LINTASSULTRA.COM | Kendari – Dua Orang pasien yang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia, pada Sabtu dini hari (11/4/2020).
Informasi yang diterima pasien tersebut diketahui adalah seorang pria umur 35 tahun asal Kota Kendari.
Berdasarkan riwayat pemeriksaannya, pasien itu sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit Santa Anna Kendari, pada 7 April 2020.
Pada 10 April 2020, hasil swab dari Makassar keluar dan pasien dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya, pasien itu dirujuk ke rumah sakit Bahteramas karena dinyatakan positif Covid-19 dan diharuskan dirawat lanjut di ruang isolasi rumah sakit Bahteramas.
Riwayat lainnya, sebelum meninggal pasien itu juga rutin cuci darah di rumah sakit Santa Anna karena penyakit gagal ginjal.
Namun, beberapa gejala penyakit lain juga bermunculan satu-persatu yaitu dimulai dari batuk, influenza, dan sesak nafas.
Kini jenazah pasien telah dimakamkan dengan standar penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh petugas khusus tanpa melibatkan pihak keluarga.
Berikutnya, Setelah satu orang pasien positif corona meninggal dunia di rumah sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra), kini bertambah satu lagi pada hari yang sama yakni Berdasarkan data resmi tim Gugus Tugas Covid-19 Sultra, 1 pasien yang meninggal dunia adalah seorang bayi yang berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP).
“Ya benar ada bayi umur 11 bulan yang meninggal statusnya masih PDP belum positif saat di rawat di IGD RS Bahteramas Sultra,” ujar Juru Bicara tim Gugus Tugas Covid-19 Sultra, Dr Rabiul Awal pada keterangan persnya.
Pria yang akrab disapa Dr Wayonk ini menerangkan bayi itu meninggal di IGD rumah sakit Bahteramas pada Jumat 10 April 2020, pukul 20.30 Wita.
“Jenazah pasien sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka, Kendari,” jelasnya.
Diketahui, berdasarkan data terkini tim Gugus Covid-19, tercatat 2 pasien yang dirawat di rumah sakit meninggal dunia.
Keduanya yaitu seorang pria dewasa umur 35 tahun positif Corona dan bayi 11 bulan masih berstatus PDP yang keduanya berasal dari Kota Kendari. (Red/LS)