LIINTASSULTRA.COM | Konut – Hujan deras yang menguyur sebagian wilayah kabupaten konawe utara ,akibatnya Desa Mandiodo, Kecamatan molawe dilanda banjir lumpur . Banjir lumpur ini diduga akibat aktivitas pertambangan nikel yang beroperasi diwilayah mandiodo.
Kepala Desa Mandiodo Slamet Riyadi mengatakan ,lumpur yang merendam sejumlah perumahan dan satu unit Sekolah Dasar (SD) Mandiodo ditenggarai akibat ulat aktivitas pertambangan.
“Itu kelalaian yang dilakukan perusahaan PT. BTC dan PT. DAS dikarenakan tidak ada pengaman jalan (safety booms) sehingga hujan yang terjadi sabtu malam tidak lama berselang turun, mengakibatkan air bercampur lumpur yang dari gunung merendami wilayah pemukiman Desa Mandiodo, “terangnya Slamet saat dikonfirmasi via telepon, Senin (06/04/20).
Menurutnya,aktivitas kedua perusahaan tambang tersebut yang beroperasi diwilayah IUP PT. Cinta Jaya itu tidak jauh dengan pemukiman Desa Mandiodo.
Kata slamet, Jarak antara pemukiman dengan lokasi perusahaan tersebut kurang lebih 700 meter . Sehingga lumpur satu kali datang dengan kedalaman sebatas mata kaki, “bebernya.
“Biasanya kalau turun hujan air yang turun itu biasanya bening, ini malah bukan air malah lumpur yang turun, “tambahnya.
Masih kata slamet, pihak perusahaan tersebut malam itu juga langsung mengarahkan alat beratnya untuk membersihkan lumpur yang merendam pemukiman warga.
“Malam itu juga saat kejadian pihak perusahaan langsung mengerahkan beberapa alat berat berupa excavator dan water tank untuk membersihkan lumpur. Meski sampai saat ini belum terlalu bersih, “katanya
Selaku Kades dirinya langsung memberhentikan aktivitas sementara perusahaan dimaksud. Terkecuali perusahaan telah membuatkan tanggul keliling dan membangun safety boomnya agar masyarakat terhindar dari banjir lumpur.
“Perusahaan saya tahan untuk sementara agar tidak melakukan kegiatan. Kecuali tuntutan kami dipenuhi beberapa tuntutan kami,” tutupnya. (Red/Adi).