Lintassultra.com | Unaaha- Kriminalisasi yang dilakukan PT. Gema Kreasi Perdana Kepada Masyarakat dan sejumlah aktivis yang selama ini melakukan penolakan akan adanya aktivitas pertambangan di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan menuai kritik tajam dari Forum Mahasiswa Pemerhati Investasi Pertambangan (Forsemesta) Sulawesi Tenggara.
Dalam Keterangan Persnya, (29/7) yang diterima redaksi lintassultra.com . Koordinator Presidium Forsemesta Sultra, Muhamad Ikram Pelesa mengatakan bahwa protes dan gerakan penolakan yang dilakukan oleh masyarakat adalah hal yang benar, sebab menurutnya regulasi dinegeri ini telah menegaskan pelarangan aktivitas pertambangan dipulau kecil, termasuk konkep.
“Ini bukan pertama kalinya terjadi dikonawe kepulauan, saya yakin bahwa apa yang disampaikan masyarakat dan kawan-kawan aktivis adalah sebuah kebenaran. Kami berpandangan yang sama bahwa pulau wawonii harus bebas dari aktivitas pertambangan tanpa terkecuali”, Ucapnya
Ia juga menyayangkan sikap gubernur sulawesi tenggara yang seakan pro terhadap perusahaan tambang yang tengah beroperasi dikonawe kepulauan tersebut, menurutnya Gubernur Sultra mestinya harus memperhatikan dampak yang kelak akan dirasakan masyarakat ketika perusahaan tersebut beroperasi. Bukan malah menjadi juru bicara perusahaan
“Disisi lain, Kok Pak Gubernur seakan pro terhadap aktivitas PT. GKP, mestinya ia dipihak rakyat, ia harus memperhatikan dampak yang kelak akan dirasakan masyarakat ketika perusahaan tersebut beroperasi. Bukan malah menjadi juru bicara perusahaan”, Cetus Mahasiswa Pascasarjana Managemen Corporate Social Responsibility (CSR) Universitas Trisakti ini
Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI ini mengecam jika kriminalisasi terhadap masyarakat dan sejumlah aktivis tidak segera dihentikan maka pihaknya akan memimpin perlawanan di jakarta, sebab ia menilai sikap PT. GKP merupakan arogansi perusahaan terhadap aspirasi masyarakat wilayah lingkar investasi.
“Jika dalam persoalan ini PT. GKP masih gentol untuk melakukan kriminalisasi terhadap mereka, Maka ini sungguh bentuk arogansi perusahaan dan benih penindasan kepada masyarakat wilayah lingkar investasi dan Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi, Saya yang akan pimpin perlawanan dijakarta”, Kecamnya. ( Red/LS).