Lintassultra.com [ Unaaha – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Letnan Jenderal Doni Monardo, Kunjugi Posko Induk tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.
Selain Kepala BNPB RI, hadir juga Ketua Komisi VIII DPRRI M. Ali Taher dan Anggota Komisi VIII lainnya beserta Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi,minggu (23/6/2019).
Setibanya diposko induk, Rombongan BNPB Ri itu diterima langsung Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara yang didampingi Kapolres Konawe AKBP Muh Nur Akbar, SH., S. IK., MH dan Perwira Penghubung Kodim Kendari Mayor Inf. Petrus H
Dihadapan rombongan BNPB dan Komisi VIII DPRRI , Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara (GTS) memaparkan kondisi banjir yang melanda konawe akibat luapan sungai Konaweeha, Lahambuti dan Rawa Aopa. Akibat luapan ketiga sungai itu mengakibatkan banjir terbesar dikonawe.
“Pada saat banjir melanda konawe, jumlah pengungsi sebanyak 32.870 jiwa . Namun setelah air mulai surut 7000 an warga masih memilih tinggal dipengungsian semuanya tersebar di beberapa kecamatan yang terdampak banjir”.katanya.
Lanjut GTS, sementara,untuk nilai kerugian yang dialami warga Kabupaten Konawe pasca banjir mencapai kurang lebih 700 Milyar. Kerugian itu meliputi bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Akibat dari banjir yang melanda, hinggah saat ini ada dua kecamatan yang terisolir pasca banjir yakni Kecamatan Latoma dan Kecamatan Routa dengam jumlah sekitar 4000 jiwa. Terisolirnya dua kecamatan itu diakibatkan longsornya jalan dan putusnya jembatan penghubung.
“Kedua kecamatan tersebut hanya bisa dilalui mengunakan jalur darat. Saat ini yang dibutuhkan untuk menjangkau kedua kecamatan itu adalah bantuan prasarana agar bisa membuka akses jalan” terangnya. (Red/LS).