Lintassultra.com [ Konawe Utara – Bupati Konawe Utara mewaspadai peredaran narkoba masuk ke wilayahnya. Ratusan Kader Pemuda Anti Narkoba didorong untuk menjadi benteng masyarakat dari ancaman peredaran Narkoba.
Kemenpora RI melalui Gema Desantara melatih ratusan pemuda desa di 5 Kecamatan di Konawe Utara untuk menjadi Kader Pemuda Anti Narkoba.
Pelatihan kader pemuda anti narkoba ini dilaksanakan di Aula Serbaguna Desa Puulemo Kecamatan Lembo pada, Kamis (11/04/2019).
Bupati Konawe Utara , Dr.H. Ir. Ruksamin, M.Si dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Gema Desantara atas inisiasinya membentuk Kader Pemuda Anti Narkoba. Hal tersebut diyakini akan memperkuat peran masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran Narkoba di Konawe Utara.
“Bagus sekali kegiatan ini, kami belum berfikir, tapi Gema Desantara sudah melakukan, terimakasih, insya Allah kami akan memberikan dukungan agar kader-kader ini semakin banyak,” jelasnya.
Ruksamin juga menyatakan bahwa Konawe Utara siaga bahaya narkoba. Dua minggu lalu ia telah menandatangani pembentukan Tim Fasilitasi P4GN Kabupaten Konawe Utara. Hal tersebut disebakan maraknya peredaran Narkoba di Sulawesi Tenggara.
“Banyak sekali berita penangkapan narkoba, maka saya segera membentuk TP4GN, dua minggu lalu saya sudah tanda tangan, saya baru tanda tangan, ternyata Kemenpora ini sudah bentuk kader,” ungkapnya
Ia berharap kader-kader pemuda yang telah dilatih diharapkan dapat bermitra dengan TP4GN yang telah dibentuk dan instansi terkait lainnya, agar terkordinir dengan baik. Ruksamin juga meyakini, jika pemerintah dan masyarakat memiliki semangat yang sama, maka tidak akan ada ruang bagi peredaran narkoba.
“Jaringan Narkoba ini sangat rapi, jika masyarakat dan pemerintah tidak bersatu, pasti sulit mencegah Narkoba”, katanya.
Namun Ruksamin menyayangkan di Konawe Utara belum terbentuk BNN Kabupaten. Sehingga masih menginduk kepada BNN Kota Kendari.
Ruksamin berharap segera terbentuk BNN di kabupaten Konawe Utara. “sebelum struktur BNN vertikal, dulu ada BNN di sini, tapi setelah vertikal, belum ada, semoga segera ada lagi,” harapnya
Menanggapi pernyataan Bupati Konawe Utara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan masyarakat BNN Kota Kendari, Nur Adnan yang turut hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut mengatakan bahwa narkoba termasuk extra ordinary crime. Sehingga penanganannya harus secara khusus.
Adnan juga menyatakan bahwa BNN Kota Kendari siap memfasilitasi berbagai kegiatan pemuda terkait penanggulangan bahaya Narkoba di Konawe Utara. “Setelah dilatih, teman-teman kami harap dapat menjadi mitra BNN, sehingga partisipasi masyarakat dapat tumbuh”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gema Desantara, Jaelani berharap bahwa kegiatan yang dilakukan ini tidak hanya seremonial dan tanpa kelanjutan. Pemuda harus ditempatkan di garda terdepan dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
“Kami berterimaksih kepada Bupati konawe utara, beliau ini inspirator bagi generasi muda, khususnya saya sendiri, kami yakin beliau akan memberikan perhatian penuh terhadap Narkoba ini”, katanya.
Jaelani juga mengatakan siap untuk berjuang bersama Bupati Konawe Utara dalam melakukan pembangunan sumber daya masyarakat di Sulawesi Tenggara, khususnya Kab. Konawe Utara, terutama kalangan pemuda desa.
“Kami siap berjuang bersama bapak Bupati dalam membangun masyarakat Sulawesi tenggara, khususnya masyarakat Konawe Utara agar kesejahteran masyarakat dapat dicapai,”imbuhnya.
Salah satu Penggiat Anti Narkoba Kabupaten Konawe Utara, Yundu mengatakan bahwa Kader-kader Pemuda Anti Narkoba merupakan bagian dari partisipasi aktif generasi muda terhadap upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah.
“Ini adalah konstribusi real pemuda terhadap pemerintah, bahwa kami siap melawan narkoba,” tegasnya.(Red/LS).